Peringati Asyura, Laga Iran Kontra Korea Selatan Terancam Dibatalkan
Pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2018 antara Iran kontra Korea Selatan terancam dibatalkan oleh ulama di Negeri Para Mullah itu.
Laporan Wartawan SuperBall.id, Aulli Reza Atmam
TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2018 antara Iran kontra Korea Selatan terancam dibatalkan oleh ulama di Negeri Para Mullah itu.
Pasalnya laga yang akan digelar di Stadion Azadi, Teheran, Selasa (11/10/2016) itu bertepatan dengan malam pertama Asyura dan Tasu'a.
Hari itu bertepatan dengan kematian Imam Husein, imam yang diagungkan kaum Syi'ah bagi umat Muslim bermazhab Syi'ah yang merupakan mayoritas di Iran.
Imam Husein merupakan pemimpin pasukan yang meninggal dalam pertempuran Karbala pada tahun 680.
Salah satu ulama, Ayatollah Mohammad Yazdi, dalam surat terbukanya menulis bahwa Iran lebih baik membatalkan pertandingan dan menerima konsekuensinya.
Jika pertandingan dibatalkan, Iran memang akan menerima konsekusensi dengan dinyatakan kalah 0-3.
"Beberapa akan mengatakan jika pertandingan tidak dimainkan maka kami harus menerima konsekuensinya," tulis Yazdi seperti dikutip SuperBall.id dari Mirror, Kamis (6/10/2016).
"Tetapi lebih baik menanggung konsekuensi itu daripada kesucian kami dirugikan." tambahnya.
Sedangkan juru bicara deputi parlemen Iran, Ali Motahari, menyinggung soal para suporter yang akan ramai bersorak-sorai saat menonton pertandingan.
Sorak-sorai penonton dinilai Motahari sama saja dengan bersorak atas kematian Imam Husein, imam yang diagungkan kaum Syi'ah.
"Bayangkan jika Iran mencetak gol ke gawang Korea dan orang-orang bersorak," ujar Motahari.
"Apakah itu artinya orang-orang bersorak atas kesyahidan Imam Husein?" tanyanya.
Sebelumnya, pertandingan juga sempat diminta untuk diubah jadwalnya, namun ditolak oleh FIFA.
Iran dan Korea tergabung di Grup A kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia.
Di grup itu, keduanya tergabung bersama Uzbekistan, Suriah, Tiongkok, dan Qatar. (*)