Slovenia vs Inggris: Gelandang Penghibur
Dele Alli disebut-sebut banyak pengamat menjadi pemain yang paling bisa menerapkan konsep tersebut saat Inggris memukul Malta 2-0.
Penulis: Danang Setiaji
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih anyar Inggris, Gareth Southgate merumuskan dengan jelas konsep bermainnya sebelum melawan Malta (8/10) lalu. Ia ingin para pemain bermain lepas tanpa tekanan, atraktif, berani, dan ekspresif untuk menghibur para penonton.
Dele Alli disebut-sebut banyak pengamat menjadi pemain yang paling bisa menerapkan konsep tersebut saat Inggris memukul Malta 2-0.
Gelandang Tottenham Hotspur ini, dengan gayanya yang ciamik, sukses berperan sebagai pemain nomor 10 dalam formasi 4-2-3-1. Mungkinkah gelandang berusia 20 tahun ini akan menjadi pemain Inggris yang bisa menghibur penonton sebagaimana harapan Southgate?
"Menjadi penghibur?," tanya Alli seperti dikutip dari The Guardian. "Saya berharap bisa seperti itu.. saya suka menikmati pertandingan, dan bersenang-senang di lapangan, Itu pula yang dikatakan Southgate di kamar ganti. Jadi, filosofinya mungkin cocok dengan say."
Alli memang tipikal pemain nekat, dan kreatif. Inilah pemain yang sukses mengolongi (nutmegged) gelandang Real Madrid, Luka Modric saat baru bermain 24 menit dalam debutnya untuk Tottenham di uji coba tahun lalu
Di laga melawan Malta, ia gagal mencetak gol setelah sundulannya di menit ke-22 masih bisa ditepis kiper Andrew Hogg. Kegagalan itu tak membuatnya patah semangat. Menit 38 ia pun akhirnya bisa menaklukkan Hogg. Itulah gol keduanya dari 14 penampilan untuk timnas senior.
Selain menyumbang gol, Alli pun tampil memikat dengan aksi beraninya. Misalnya saja saat memberikan umpan dengan tumit kepada Jesse Lingard di menit ke-64. "Saya hanya ingin menikmati permainan, dan tak ada yang saya takuti saat di lapangan," ujarnya.
Melawan Malta yang nota bene tak pernah menang di sembilan laga terakhir, dan jadi juru kunci di grup F, Alli memang leluasa bereksperimen karena lemahnya kawalan dari pemain lawan. Kualitas sesungguhnya gelandang bengal ini akan diuji saat tim "Tiga Singa" ditantang Slovenia dalam matchday ke-3 kualifikasi Piala Dunia 2018 di Stadion Stozice, Ljubljana, Slovenia, Rabu (12/10) dini hari.
Slovenia jelas bukan lawan enteng. Para pemain mereka malang melintang di Serie A, La Liga, dan Bundesliga. Slovenia saat ini berada di peringkat tiga klasemen sementara dengan poin empat hasil imbang 2-2 kontra Lithuania, dan menang 1-0 atas Slovakia. Di atasnya ada Skotlandia dengan poin sama tapi unggul selisih gol, dan Inggris dengan enam poin.
Salah satu kekuatan Slovenia terletak di bawah mistar yang dijaga kiper raksasa, Jan Oblak. Kiper Atletico Madrid ini telah mengukuhkan eksistensinya sebagai kiper muda terbaik di Eropa saat ini. Ia jadi salah satu faktor kunci melejitnya Atletico ke puncak klasemen La Liga musim ini, dimana gawangnya baru kebobolan dua gol dari tujuh laga. Musim lalu, gawangnya pun hanya kebobolan 18 kali.
Alli kemungkinan akan tetap dipasang sebagai gelandang serang sentral, di belakang striker dalam formasi 4-2-3-1. Ia akan diapit oleh Jesse Lingard, dan Theo Walcott. Daniel Sturridge tetap menjadi target man. Kapten Inggris, Wayne Rooney kemungkinan akan diparkir dulu setelah tampil melempem di duga laga sebelumnya. Posisinya akan digantikan Eric Dier yang akan tandem dengan Jordan Henderson di lini tengah.
Inggris menyapu bersih empat kemenangan dalam empat pertemuan dengan Slovenia. Terakhir tim Tiga Singa menang 3-2 di Stadion Stozice saat kualifikasi Piala Eropa (14/6) tahun lalu. Dua gol Inggris dihasilkan Jack Wilshere, dan sebiji lagi oleh Wayne Rooney. Di pertemuan sebelumnya di Stadion Wembley, Inggris juga menang 3-1 lewat dua gol Danny Welbeck, dan sebiji gol dari Rooney.