Indonesia Pastikan Ikut AFF Women Championship 2017 di Myanmar
Indonesia memastikan berpartisipasi pada Kejuaraan Sepakbola Wanita Asia Tenggara atau AFF Women Championship 2017 yang akan diselenggarakan di Myanm
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS, COM.JAKARTA - Indonesia memastikan berpartisipasi pada Kejuaraan Sepakbola Wanita Asia Tenggara atau AFF Women Championship 2017 yang akan diselenggarakan di Myanmar, Juli 2017.
Anggota Komite Eksekutiv (Exco) sekaligus Ketua Komite Sepakbola Wanita PSSI 2016-2020, Papat Yunisal, mengemukakan hal itu, Selasa (20/12/2016).
"Insya Allah pada 2017 kita akan ikut Kejuaraan Sepakbola Wanita Senior ASEAN itu," jelas Papat Yunisal dari kediamannya di Bandung.
AFF Women Championship adalah salah satu kompetisi sepakbola wanita yang sudah menjadi agenda tetap dari Federasi Sepakbola Asia Tenggara (AFF). Event sepakbola wanita senior ini dilaksanakan hampir setiap tahun.
Dari data pada situs resmi AFF, PSSI terakhir mengirimkan timnas sepakbola wanitanya di AFF Women Championship 2015 yang digelar 5-10 Mei di Ho Chi Minh City, Vietnam. Diikuti delapan dari 12 negara anggota AFF (ASEAN), timnas Indonesia bergabung di Grup A bersama Laos, Thailand dan Australia U-20.
Timnas Indonesia berturut-turut menyerah 0-2 pada Laos, 0-10 pada Thailand, dan 0-7 pada Australia U-20. Timnas Thailand merebut gelar setelah mengungguli Myanmar 3-2. Setahun kemudian, di turnamen 2016, Thailand mempertahankan gelarnya setelah mengalahkan Vietnam 6-5 di Mandalay, Myanmar.
Sepanjang kelangsungan AFF Women Championship gelar juara didominasi oleh Thailand, sebagaimana di kategori prianya, AFF Tiger Cup atau AFF Suzuki Cup. Menurut catatan, timnas sepakbola wanita Indonesia berkompetisi di AFF Women Championship 2007 di Yangon (Myanmar), 2008 di Yangon, 2009 di Yangon, 2011 di Vientiene (Laos), 2013 di Yangon, dan 2015 di Ho Chi Minh City (Vietnam).
PSSI berharap dapat mengirimkan timnas dengan kekuatan yang lebih baik dari sebelumnya. Untuk itu, materi pemain yang diterjunkan tentulah harus benar-benar direkrut secara baik, dilakukan secara proporsional dan profesional.
Dalam konteks ini, perekutan pemain bisa saja melalui Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI, yang mestinya paling tahu proses pembinaan atau pelatihan di klub sepakbola wanitanya masing-masing.
Papat Yunisal mengatakan, timnas tentunya memerlukan pemain-pemain yang bisa mendukung pencapaian prestasi, misalnya menembus posisi tiga besar.
Oleh karena itu timnas pastinya memerlukan materi pemain yang sudah memiliki teknik bermain yang baik, sehingga pelatihan di timnas tinggal mengasah penyelesaiannya.
"Saya berharap klub-klub bisa melakukan proses pelatihan pemainnya secara maksimal," tegas Papat Yunisal. tb
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.