Liga Tiongkok Harus Berlakukan Pembatasan Pengeluaran untuk Rekrut Pemain Asing
Dengan dana yang gila-gilaan untuk memboyong para pemain top, membuat Tiongkok seakan ingin menguasai sepak bola dunia.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Liga Tiongkok saat ini sedang menjadi sorotan publik dunia.
Dengan dana yang gila-gilaan untuk memboyong para pemain top, membuat Tiongkok seakan ingin menguasai sepak bola dunia.
Selama setahun belakangan ini, sejumlah klub Liga Tiongkok secara terang-terangan menunjukkan minatnya menggaet pemain top dengan harga yang fantastis.
Namun, ternyata dengan nilai transfer yang gila-gilaan, klub Liga Tiongkok juga mendapat sorotan langsung dari pemerintah setempat.
Liga Tiongkok harus memberlakukan cap salary atau membatasi pengeluaran yang berlebihan untuk pemain.
Tak hanya itu, pemerintah Tiongkok juga diminta untuk menekan dan mengatur pembelian pemain.
Hal itu dikonfirmasi langsung oleh seorang juru bicara Administarsi Umum Olahraga Tiongkok
"Hal itu bisa jadi masalah, contohnya klub menghabiskan dana yang berlebihan untuk pemain asing," ujarnya.
"Sementara hal itu bisa mengabaikan perkembanagan pemain-pemain muda lokal dan mampu menghambat pembangunan dalam jangka panjang," tambahnya.
Sejak pertengahan tahun 2016, sebanyak delapan pemain bintang sudah didatangkan klub-klub Liga Tiongkok dengan harga selangit.