TRIBUNNEWS.COM - Sanksi sepak bola gajah sudah dicabut.

Hery Kiswanto (Herkis) pun kini resmi melatih Persela Lamongan di Liga I 2017.

Libero Timnas Indonesia pada era 1990-an ini bertekad membawa Persela sejajar dengan tim-tim papan atas lainnya.

Hery adalah satu dari enam orang di PSS Sleman yang dijatuhi sanksi pada November 2014 atas tuduhan pelaku sepak bola gajah.

Herkis disanksi seumur hidup tidak boleh aktif dalam sepak bola oleh PSSI era La Nyalla Mattalitti.

Namun, dia kini telah menerima surat pencabutan sanksi dari kepengurusan baru PSSI di bawah kepemimpinan Edy Rahmayadi.

Herkis mengaku, dia diajak berbicara langsung oleh PSSI pada Sabtu (21/1/2017).

"Saya datang sendiri mengambil surat keputusan pemulihan itu di kantor PSSI. Isinya, sanksi itu dibatalkan. Tadinya saya disanksi tidak bisa melatih seumur hidup. Kan kacau," kata Herkis.

Ia mengaku, sangat bahagia dengan keputusan PSSI. “Saya bersyukur PSSI kepengurusan baru telah meluruskan hal itu. Karena saya yakin, kebenaran pasti menang. Meski kini saya harus merintis lagi dari nol, sebab hukuman itu juga tidak jelas,” ungkapnya.

Herkis menerangkan, kedekatannya dengan Persela terjadi saat dia menghadiri Kongres PSSI, 8 Januari 2017, di Bandung.

Di situ dia bertemu dengan Manajer Persela Yunan Achmadi dan eks Pelatih Persela Aji Santoso.

Dari situlah berkembang, hingga ia ditunjuk menjadi suksesor Aji di klub berjuluk Laskar Joko Tingkir itu.

Menurut Herkis, meski belum mengetahui materi pemain, serta kualitas pemain Persela, ia bertekad membawa klub itu bersaing di kompetisi 2017.

Dia pun tengah fokus mencari kerangka tim menghadapi Piala Presiden 2017.

“Ini tantangan buat saya setelah tiga tahun tidak melatih. Saya yakin, akan bangkit dan saya ingin Persela nantinya dapat sejajar dengan tim kontestan lain, termasuk dapat kembali menciptakan pemain muda bagus dan potensial dari Lamongan,” ucap Herkis.

Baca Selengkapnya Hanya di KORAN SUPER BALL, Kamis (26/1/2017)