Sriwijaya FC Punya Masalah Serius di Barisan Pertahanan
Terlebih tiga gol terjadi akibat kesalahan pemain belakang yang gagal mengantisipasi serangan lawan.
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Widodo Cahyono Putro (WCP punya pekerjaan rumah besar untuk menyiapkan tim melaju ke babak delapan besar Piala Presiden.
Lini belakang yang belum padu, harus ditanggapi serius oleh WCP.
Walau punya produktivitas gol cukup baik dengan mengemas empat gol, Sriwijaya FC juga kemasukan empat gol ke gawang Teja Pakualam.
Terlebih tiga gol terjadi akibat kesalahan pemain belakang yang gagal mengantisipasi serangan lawan.
Bio Paulin dan Yanto Basna, yang diharapkan menjadi benteng rupanya masih terlalu rapuh.
Beberapa kali kesalahan sepele yang dilakukan Basna nyaris saja berbuah malapetaka.
Terbukti, saat melawan Barito dalam laga pamungkas grup kesalahan fatal Basna membuat SFC harus lolos kedepan besar lewat agregat gol dengan runner-up grup lain.
Padahal, dengan kualitas pemain saat ini SFC bisa mencuri angka ke gawang Barito.
Keroposnya lini belakang yang belum begitu solid, ramai menjadi hujatan bagi SFC di media sosial.
Meski lolos ke babak delapan besar, netizen menyesalkan gaya permainan SFC yang begitu nyantai dan ujungnya kalah akibat blunder yang dilakukan Basna.
"Bener, komunikasi Basna dan Teja berbuah gol," ucap netizen dengan akun instagram @kgsmfirdaus, Minggu (19/2/2017) malam.
Kesalahan di lini belakang bukan hanya ketika melawan Pusamania.
Ketika melawan Barito meski unggul 2-1.
Satu gol kegawang Teja akibat Bio Paulin yang gagal mengamankan bola yang akhirnya dengan mudah di sontek Muniz Da Silva.
Widodo mengakui jika lini belakang menjadi PR besarnya.
Komunikasi yang kurang baik, harus segera dibenahi di lini belakang.
Untuk itu, sebelum turun di delapan besar fokus memperbaiki pertahanan akan menjadi menu wajib bagi skuadnya.
"Ada hal mendasar yang terjadi. Komunikasi yang kurang baik membuat lawan bisa mencetak gol. Ini yang terjadi dan harus dibenahi," ucap Widodo.