Gara-gara Pembunuhan Kim Jong-nam, Malaysia Ogah Tanding Lawan Korea Utara di Pyongyang
Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) mengeluarkan pernyataan, tidak mengizinkan seluruh tim sepak bola mereka bermain di Korea Utara.
Editor: Ravianto
Laporan Wartawan SuperBall.id, Lola June A Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Pembunuhan Kim Jong-nam di Kuala Lumpur, Malaysia, merambat ke dunia sepak bola.
Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) mengeluarkan pernyataan, tidak mengizinkan seluruh tim sepak bola mereka bermain di Korea Utara.
Padahal, laga kualifikasi Piala Asia 2019 akan digelar pada 28 Maret 2017, yang memilih Stadion Kim Il-Sung, Pyongyang, Korea Utara, sebagai tuan rumah.
Namun pihak FAM tidak akan mengirim perwakilannya ke Korea Utara dengan alasan keselamatan para pemain.
"Pemerintah telah melarang kami pergi ke Pyongyang," ungkap Sekretaris Jenderal FAM Datuk Hamidin Mohd Ali, seperti dikutip SuperBall.id dari Sky Sports, Senin (6/3/2017).
Selain kasus pembunuhan Kim Jong-nam yang terjadi di Malaysia, pengusiran Duta Besar Korea Utara untuk Malaysia Kang Chol juga menjadi alasan.
Memang, saat ini situasi antara Malayasia dan Korea Utara sedang runyam karena kejadian pengusiran duta besar itu.
"Tampaknya ini tidak aman untuk warga Malaysia mengunjungi Korea Utara saat ini," tambah Hamidin.
Pihak FAM sendiri saat ini telah berbicara pada AFC.
Pria kelahiran Pyongyang, 10 Mei 1971, itu meninggal di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada 13 Februari 2017 dengan sangkaan terbunuh akibat racun VX.
Warga negara Indonesia bernama Siti Aisyah telah menjadi terdakwa kasus pembunuhan itu.
Korea Selatan dan Amerika Serikat menyebut, King Jong-nam dibunuh oleh agen yang bertindak atas nama rezim Pyongyang.
Sejak kasus pembunuhan King Jong-nam itu, hubungan Malaysia dan Korut memanas.