Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Luis Milla Terapkan Gaya Permainan Ala Spanyol

Milla ingin meningkatkan kemampuan fisik anak-anak asuhnya, karena dia ingin menerapkan permainan yang menuntut fisik yang prima

Editor: Dewi Pratiwi
zoom-in Luis Milla Terapkan Gaya Permainan Ala Spanyol
Harian Super Ball
Harian Super Ball edisi Rabu (5/4/2017) halaman 9 

TRIBUNNEWS.COM - Menjelang terbang ke Spanyol, Pelatih Timnas Indonesia U-22, Luis Milla, menggenjot kemampuan fisik para pemainnya.

Milla ingin meningkatkan kemampuan fisik anak-anak asuhnya, karena dia ingin menerapkan permainan yang menuntut fisik yang prima.

Pelatih fisik skuad Indonesia U-22, Miguel Gandia, menyatakan fisik pemain Garuda Muda harus prima, sebab Milla bakal menerapkan permainan ala Spanyol di Tim Nasional Indonesia U-22.

"Di Spanyol akan ada latihan tim dan personal yang akan kami praktikan di sini. Latihan personal itu maksudnya, porsi latihan setiap pemain berbeda," kata Gandia.

Selama tiga hari berlatih di Karawaci, Kabupaten Tangerang, kata Gandia, Milla mulai mematangkan gaya permainan ala Spanyol.

Hal itu belum pernah dilakukan Milla saat menyeleksi pemain Indonesia U-22.

"Sekarang kami sudah jadwalkan untuk memberi latihan individu kepada pemain Tim Nasional Indonesia U-22 yang membutuhkan," kata Gandia.

BERITA TERKAIT

"Bagi pemain Tim Nasional Indonesia U-22 yang sudah cukup, tidak perlu lagi. Latihan individu ini dilihat dari hasil latihan. Kalau kurang, pasti akan kami berikan," imbuh Gandia.

Sementara Milla mengaku terkejut ketika pertama kali melatih skuad Indonesia U-22. Katanya, Indonesia tidak memiliki filosofi bermain.

"Dulu saya pernah menjadi Pelatih Tim Nasional Spanyol U-19. Di daftar final kami ada enam sampai tujuh pemain dari akademi Barcelona, tetapi sudah profesional. Saya belajar tentang filosofi bermain mereka. Di Barcelona, hal ini sudah diajarkan sejak 30 tahun lalu dan terus diulang-ulang," kata Milla.

"Saya punya saran untuk PSSI, pemain muda harus punya filosofi yang terus berlanjut. Di setiap daerah tidak boleh beda kurikulum filosofinya," tambah Milla.

Baca Selengkapnya Hanya di KORAN SUPER BALL, Rabu (5/4/2017)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas