Sejarah di Liga Champions Sulit Dukung Perjuangan Leicester City
dalam 10 tahun terakhir, kurang dari sepertiga tim, yang kalah 0-1 di laga tandang leg pertama kompetisi ini, akan lolos ke babak berikutnya
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Leicester City hanya membutuhkan kemenangan 1-0, di 120 menit permainan laga leg kedua babak perempat final Liga Champions, agar bisa melanjutkan pertandingan ke adu penalti.
Hanya saja, sejarah di Liga Champions tidak mendukung perjuangan skuad besutan Craig Shakespeare ini.
Sebagaimana dilansir Mercury, dalam 10 tahun terakhir, kurang dari sepertiga tim, yang kalah 0-1 di laga tandang leg pertama kompetisi ini, akan lolos ke babak berikutnya.
Sejak 2007, ada 29 laga yang berakhir dengan kemenangan 1-0 bagi tuan rumah.
Dan hanya tujuh partai, di mana tim tuan rumah di leg kedua lolos ke babak selanjutnya karena unggul agregat. Persentasenya berarti hanya 24 persen.
Selanjutnya, jumlah partai di mana tim yang kalah di 0-1 di laga tandang, tapi menang lewat adu penalti di leg kedua, hanya dua.
Total, dari 29 laga, hanya sembilan partai di mana tim yang lolos ke babak selanjutnya, mengalami kekalahan 0-1 di leg pertama. Atau hanya 31 persen.
Kebanyakan, tim pemenang di leg pertama akan lolos dengan keunggulan agregat, dan jumlahya mencapai 16 partai.
Catatan juga menunjukkan, hanya dua partai di mana tim tandang di leg kedua menang akibat gol tandang lebih banyak.
Dan juga hanya dua partai tim tandang leg kedua menang lewat adu penalti.
Maka, tim tandang leg kedua lolos ke babak berikutnya setelah menang 1-0 di kandang, sebanyak 20 partai.
Menilik sejarah itu, peluang Leicester lolos memang kecil. Namun, bola bulat bundar kerap memberi kejutan.
Berita Ini Juga Dimuat di KORAN SUPER BALL, Selasa (18/4/2017)