Khawatir Bikin Onar, Warga Yogyakarta Tolak Kedatangan Bonek
Warga yang tinggal sekitar Stadion Sultan Agung kabarnya masih mengalami trauma atas insiden Bonek pada 2012 silam.
Editor: Husein Sanusi
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ayu Mufidah KS
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pertandingan PSIM Yogyakarta vs Persebaya yang akan digelar pada 18 Mei mendatang, dikabarkan mendapatkan penolakan dari sejumlah warga sekitar Stadion Sultan Agung, Bantul.
Warga yang tinggal sekitar Stadion Sultan Agung kabarnya masih mengalami trauma atas insiden Bonek pada 2012 silam.
Pentolan pendukung Persebaya, Bonek, Andie Peci, melalui akun twitternya, @AndiePeci, mengakui hal tersebut merupakan suatu cambukan untuk Bonek.
Pria yang gemar memakai topi tersebut mengatakan, trauma warga Bantul atas insiden lima tahun lalu menjadi cambukan dan otokritik untuk Bonek agar berubah lebih baik.
"Trauma warga Bantul 5 th yg lalu atas kehadiran Bonek jadi cambuk dan otokritik untuk Bonek untuk berubah lebih baik dengan tidak rugikan orang lain," tulisnya saat menanggapi sebuah artikel di website.
Penolakan laga PSIM vs Persebaya disampaikan oleh warga dengan membuat petisi yang ditujukan kepada panitia pelaksana (panpel) pertandingan PSIM serta Polres Bantul.
Sebelumnya, warga yang tinggal di sekitar stadion yang meliputi Dusun Wonokromo yang terdiri dari tiga RT.
Di antaranya RT 07, RT 08, RT 09, serta warga Dusun Brajan RT 03, Dusun Pacar, Desa Timbulharjo yang meliputi RT 03, RT 07, RT 08 dan RT 09 telah melakukan musyawarah untuk membahas rencana pertandingan tersebut.
Dalam musyawarah tersebut, mereka sepakat untuk menolak rencana pertandingan antara PSIM melawan Persebaya tersebut.