Kisah Penyerang Timnas U-16 Indonesia yang Tak Malu Gembalakan Kambing
Pilar Timnas U-16 itu dibesarkan oleh kakek dan neneknya yang tinggal di rumah semi permanen, di sudut kampung tersebut.
Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Haryanto
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Di balik kemenangan Timnas U-16 di AFF 2018, Minggu (12/8/2018) ada kontribusi dari lima pemain jebolan SSB ASAD Jaya Perkasa Purwakarta.
Sekolah yang diinisiasi oleh Dedi Mulyadi, yang saat itu masih menjabat sebagai Bupati Purwakarta sering mengantarkan pemainnya ke kancah internasional.
Seorang siswa sekolah sepak bola yang asli Purwakarta yaitu Yadi Mulyadi (16).
Pemuda itu berasal dari Kampung Tegal Bihbul, Desa Liunggunung, Kecamatan Plered, Purwakarta.
Sejak usia 2 tahun, pilar Timnas U-16 itu dibesarkan oleh kakek dan neneknya yang tinggal di rumah semi permanen, di sudut kampung tersebut.
Nenek Yadi, Yuyum (48) menceritakan bahwa sewaktu Yadi masih kecil, ia kerap memarahinya karena bermain sepak bola. Pasalnya pemain depan Timnas itu kerap bermain hingga menjelang malam.
Namun, meski begitu, setelah menjadi pemain bola yang membela negara, ia hanya bisa mendoakan Yadi dan teman-temannya bisa menang.
• Yusuf Bachtiar: Komdis Tidak Asal-asalan Ambil Keputusan
"Dahulu, kalau pulang tuh suka terlalu sore, jadi selalu saya ingatkan karena agar dia tetap mengikuti mengaji di masjid. Sekarang mah kami hanya bisa mendoakannya dari jauh, semoga Yadi sukses," kata Yuyum, saat ditemui di depan rumahnya.
Bahkan, doanya selalu dipanjatkan bersama-sama dengan keluarga, sesaat sebelum permainan dimulai.
Dukungan dan doa tersebut akhirnya membuahkan hasil.