TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Persib Bandung, Mario Gomez, telah menyiapkan skenario apabila timnya tak bisa diperkuat gelandang andalan, Febri Hariyadi.

Pasalnya, Febri Hariyadi menjadi salah satu pemain yang paling sering mendapat panggilan untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Apalagi, Timnas Indonesia akan menggelar laga uji coba melawan Timnas Mauritius di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Selasa (11/9/2018).

Oleh karena itu, Febri berpeluang absen saat Maung Bandung menjamu Arema FC pada laga pekan ke-21 kompetisi Liga 1 musim 2018 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Kamis (13/9/2018).

Namun demikian, Mario Gomez mengaku tak khawatir dengan hal tersebut.

Pasalnya, tim pelatih telah mempersiapkan skema andai Febri tak bisa bermain saat Maung Bandung tampil menghadapi tim Singo Edan.

"Tentu ada opsi lain untuk mengisi posisi Febri. Kami bisa manfaatkan Agung (Mulyadi) ataupun Patrich (Wanggai) di posisi itu," kata Gomez, dilansir dari laman resmi klub.

"Dalam beberapa pertandingan, kami sudah sering kehilangan Febri. Jadi, saya rasa itu tidak mengganggu persiapan tim kami," ujarnya.

Gomez pun memastikan jika seluruh pemain sudah siap untuk tampil pada duel sengit kontra Arema FC.

"Kami menjalani persiapan yang cukup bagus. Setelah uji tanding kondisi kebugaran pemain terus mengalami peningkatan. Saya juga senang karena Hariono sudah cukup fit," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, panggilan untuk Febri tertuang dalam surat keputusan dengan nomor 3838/AGB/1861/IX-2018 yang ditandatangani Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha.

Sebelum laga tersebut, Timnas Indonesia akan menggelar pemusatan latihan atau training camp (TC), pada 8 hingga 12 September 2018.

Laga uji tanding ini juga menjadi bagian dari persiapan skuat Merah Putih jelang tampil pada ajang Piala AFF 2018.

Turnamen sepak bola terbesar di kawasan Asia Tenggara itu akan berlangsung mulai 8 November 2018 hingga 15 Desember 2018.

"Maka, dengan ini PSSI memanggil Febri Hariyadi untuk hadir pada Pemusatan Latihan Tim Nasional Senior," bunyi surat tertanggal, 5 September 2018 tersebut.