Kekecewaan Dedi Kusnandar Setelah Kembali Bermain untuk Persib Bandung usai Cedera Panjang
Pada laga pamungkas Piala Presiden melawan Perseru, Stadion Si Jalak Harupat hanya dihadiri sekitar dua ribuan bobotoh
Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman.
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Debut Dedi Kusnandar setelah cedera tidak disaksikan ribuan Bobotoh di stadion Si Jalak Harupat, Soreang Kabupaten Bandung, Selasa 12 Maret 2019.
Pada laga pamungkas Piala Presiden melawan Perseru, Stadion Si Jalak Harupat hanya dihadiri sekitar dua ribuan bobotoh, padahal kapasitas stadion mencapai 26 ribuan.
Kosongnya stadion merupakan bentuk aksi dari Bobotoh yang kecewa dengan buruknya penampilan Maung Bandung pada penyisihan grup A Piala Presiden.
Persib menelan dua kali kekalahan berturut-turut dari Persebaya dan PS Tira-Persikabo.
Diakui Dedi, tidak hadirnya Bobotoh di Stadion sedikitnya memberi pengaruh pada penampilan Maung Bandung. Bagi Dedi, Bobotoh adalah pemain ke 12 yang selalu berada di mana pun Persib bermain.
"Sedih pasti, mempengaruhi juga apalagi Bobotoh itu sudah pemain ke 12 dan sudah ciri khas Persib dimanapun main Bobotoh selalu ada," ujar Dedi, saat ditemui di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang Kabupaten Bandung, Selasa 12 Maret 2019.
Dedi memahami mengapa Bobotoh melakukan aksi mengosongkan stadion. Ia bersama rekan satu timnya akan berusaha memperbaiki peforma tim mulai dari Piala Indonesia dan Liga 1 yang baru akan dimulai pada Mei 2019.
"Mungkin tadi (kemarin) agak beda, tapi kita memahami lah sebagai pemain saya juga, mudah-mudahan kedepannya lebih baik lagi dengan situasi seperti ini," katanya.
Dedi mengharapkan ke depan Bobotoh dapat terus hadir memberikan dukungan kepada Maung Bandung. Sebab, sambung Dedi, Bobotoh dan Persib merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan.
"Ya, kita minta support bobotoh, jadi saya berhaprap setiap pemain dan bobotoh ada sinergi, jadi kerja sama cuman bukan pemain tapi semuanya sama-sama," ucapnya.