Persib Siap Hijrah ke Si Jalak Harupat, Umuh Muchtar: GBLA Dibongkar Saja, Besinya Buat Rakyat
Persib sempat "dipersulit" menggelar pertandingan di stadion berkapasitas tak kurang dari 38 ribu penonton itu.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Persib Bandung akan kembali berkandang di Stadion Si Jalak Harupat (SJH), Soreang, Kabupaten Bandung untuk mengarungi musim depan.
Umuh Muchtar selaku Manajer Persib pun mengungkap pernyataan bernada satir terkait kondisi Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) yang sempat menjadi kandang mereka dalam beberapa musim terakhir.
Umuh beranggapan bahwa Stadion GBLA yang terletak di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jawa Barat, itu sebaiknya segera diratakan dengan tanah.
Pasalnya, Umuh Muchtar berpegangan kepada pernyataan beberapa pihak soal Stadion GBLA yang tidak layak untuk menggelar pertandingan.
"GBLA kan sudak tidak layak pakai, makanya saya bilang cepatlah bongkar, bagikan besinya kepada masyarakat," kata Umuh dilansir Tribun Jabar.
Beberapa waktu lalu, Persib sempat "dipersulit" menggelar pertandingan di stadion berkapasitas tak kurang dari 38 ribu penonton itu.
Kala itu, Persib sedianya bakal menggunakan GBLA untuk menjamu Persiwa Wamena dalam laga 32 besar Piala Indonesia 2018.
Namun pihak-pihak terkait menyatakan bahwa struktur tanah tempat stadion itu berdiri telah mengalami penurunan dan dikhawatirkan dapat membahayakan pengunjung.
Umuh terlihat kecewa lantaran Persib dinilai seperti ditolak untuk berlaga di stadion termegah di Kota Bandung tersebut.
"Sampai saat ini tidak ada yang berani menandatangani bahwa itu tidak layak pakai. Itu kan akal-akalan saja," tuturnya lagi.
Pria yang akrab disapa Wak Haji itu amat menyayangkan stadion yang telah dibangun mahal-mahal itu tak bisa digunakan sebagaimana mestinya.
Dia pun ingin sekali duit rakyat yang dihabiskan untuk pembangunan Stadion GBLA dapat kembali ke massa rakyat.
"Kalau itu benar tidak bisa dipakai, bikin surat, jangan ngomong aja di luar. Saya minta suratnya kalau ini tidak bisa dipakai. Buat apa?"
"Bongkar, itu kan uang masyarakat, bagikan lagi aja ke masyarakat, bagikan lagi saja besinya," ucapnya menambahkan.