Ancaman Degradasi Menghantui Klub Firza Andika di Belgia
Bersama tiga tim papan bawah lain, Tubize harus berjuang untuk menyelamatkan tempatnya di Liga Proximus musim depan lewat play-off degradasi.
Editor: Taufik Batubara
FERI SETIAWAN/SUPERBALL
Bek timnas U-19 Indonesia, Firza Andika (kanan) melindungi bola dari pemain timnas U-19 Jepang, Kanya Fujimoto pada perempat final Piala Asia U-19 2018 di SUGBK, Jakarta, Minggu (28/10/2018).
TRIBUNNEWS.COM - Klub tempat Firza Andika bernaung, AFC Tubize, dihadapkan misi untuk lolos dari zona degradasi di kompetisi kasta kedua Liga Belgia atau Liga Proximus 2018-2019.
Dengan format yang dimiliki oleh Liga Proximus, AFC Tubize saat ini sedang berjuang di play-off zona degradasi.
Hal itu didapat setelah klub berjuluk The Red Gold itu hanya mampu finis di peringkat kedelapan atau terakhir dengan mengoleksi 23 poin pada kompetisi reguler musim 2018-2019.
Bersama tiga tim papan bawah lain, Tubize harus berjuang untuk menyelamatkan tempatnya di Liga Proximus musim depan lewat play-off degradasi.
Berita Rekomendasi