Stephan Schrock Ungkap Kunci Ceres Negros Jungkirkan Keunggulan Persija di Depan Jakmania
Atas kemenangan ini, Ceres Negros masih kokoh di puncak klasemen grup G dengan mengoleksi 12 poin dari empat laga.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyerangan Ceres Negros, Stephan Schrock mengaku bangga bisa meraih kemenangan saat berjumpa Persija pada lanjutan laga Grup G Piala AFC di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (23/4/2019).
Kemenangan yang didapatkan Ceres Negros pada laga ini terjadi dramatis, pasalnya mereka harus tertinggal 2 gol lebih dulu sebelum akhirnya menuntaskan laga dengan kemenangan 2-3.
“Persija main bagus, menginterupsi dan build-up, 30 menit pertama kami dalam bahaya menjalani pertandingan. Lalu mereka mencetak gol setelah tendangan bebas yang bagus, sulit bagi kami untuk bisa comeback di depan pendukung penuh seperti ini,” ungkap Stephan saat ditemui seusai laga.
“Tapi kami bangga dan senang dengan hasil yang didapat atas cara kami balik mengancam di babak kedua,” sambungnya.
Pemain yang pernah bermain di Hoffenheim dan Eintracht frankfurt itu mengakui bahwa sangat sulit bermain di bawah tekanan suporter Persija saat tertinggal dua gol.
Namun, di babak kedua, timnya bisa bangkit. Pengalaman pun dikatakannya jadi kunci kemenangan di laga ini.
“Kami tahu bisa melakukan yang lebih baik dari pada 60 menit pertama, kami juga kesulitan menghadapi persija yang bermain bagus pada periode itu. Tapi akhirnya kami menunjukkan bahwa kami bukan tim anak kecil lagi, kami main seperti tim berpengalaman dan itulah kunci kami menang,” jelasnya.
Atas kemenangan ini, Ceres Negros masih kokoh di puncak klasemen grup G dengan mengoleksi 12 poin dari empat laga.
Itu berarti peluang tim asal Filipina tersebut untuk melaju ke babak selanjutnya mewakili ASEAN sangat terbuka lebar.
Sementara itu, kekalahan bagi Persija membuat peluang lolos sangat tipis.
Setidaknya Persija harus meraih dua kemenangan di laga akhir, dan finis sebagai runner-up. Itu pun sambil berharap dari pertandingan grup lainnya, karena hanya satu runner-up terbaik yang lolos dari Zona ASEAN.