Stefano Cugurra Teco bilang Stefano Lilipaly tak Puas Kepemimpinan Wasit Saat Dijamu Persija Jakarta
Bali United datang ke markas Persija Jakarta di Stadion Wibawa Mukti Cikarang, dengan rasa percaya diri tinggi.
Editor: Toni Bramantoro
Terlepas dari kontroversi hadiah penalti, hasil yang ditorehkan Bali United sungguh mengecewakan.
Serdadu Tridatu yang tampil nyaris full team keok dari tuan rumah Persija Jakarta yang tampil tanpa delapan pemain penting, jadwal padat, dan didera lima kekalahan.
Bali United yang mengejar hasil imbang pada leg II perempat final Piala Indonesia, harus menyerah 0-1 dari Persija di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (5/5) sore.
Tim kebanggaan asal Bali ini pun tersingkir. Agregat imbang 2-2.
Namun Fadil Sausu dkk kalah produktivitas gol tandang setelah di leg pertama hanya menang 2-1 di Stadion Kapten Dipta, Gianyar, pekan lalu.
Seperti pada leg pertama, Bali United mendapat keuntungan dari kondisi internal Persija di leg kedua ini.
Delapan pemain Persija absen. Mereka adalah Shahar Ginanjar, Steven Paulle, Dany Saputra, Rohit Chand, Silvio Escobar, Yogi Rahadian, Rishadi Fauzi, dan Marko Simic.
Sementara Bali United tampil dengan materi terbaik. Ilija Spaso yang absen telah kembali tampil. Hanya Melvin Platje yang diparkir karena belum fit 100 persen.
Kemudian skuat Persija baru saja pulang dari Vietnam untuk berlaga di Piala AFC. Nyaris mereka tak punya waktu istirahat.
Dan, mereka juga menelan kekalahan telak 3-0 di laga tersebut.
Sejak menit awal laga yang dipimpin wasit utama Hendri Kristanto asal Kabupaten Semarang, Bali United mencoba memainkan tempo.
Men-delay waktu dengan memainkan ball posession di lini belakang.
Namun Persija langsung tampil menyerang untuk mengejar gol kemenangan. Tekanan demi tekanan dilancarkan di menit-menit awal.
Sebaliknya Bali United terlihat tak bertenaga. Beberapa kali salah passing. Bahkan berisiko bagi tim.