Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Suhendra Hadikuntono: Komite Perubahan Sepakbola Nasional Dukung Inpres Nomor 3 Tahun 2019

Suhendra Hadikuntono mengatakan pihaknya merasa bersyukur atas keluarnya intruksi presiden (Inpres) nomor 3 tahun 2019

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Suhendra Hadikuntono: Komite Perubahan Sepakbola Nasional Dukung Inpres Nomor 3 Tahun 2019
ist
Suhendra Hadikuntono disela-sela acara syukuran dan Halal Bihalal KPSN di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (3/7/2019) malam. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komite Perubahan Sepakbola Nasional (KPSN), Suhendra Hadikuntono mengatakan pihaknya merasa bersyukur atas keluarnya intruksi presiden (Inpres) nomor 3 tahun 2019 tentang percepatan peningkatan prestasi sepakbola nasional.

"Kita harus bersyukur terhadap keluarnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Persepakbolaan Nasional. Pemerintah tak lagi tutup mata dalam dunia olahraga, khususnya sepakbola. Mumpung masih di bulan yang suci jadi kita melakukan kegiatan halal bi halal bersama komunitas-komunitas stekholder sepak bola yang ada di Indonesia bersama para relawan JoJokWidodo-ma'ruf Amin serta para pemerhati sepak bola Indonesia,” ungkap Suhendra Hadikuntono disela-sela acara syukuran dan Halal Bihalal KPSN di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (3/7/2019) malam.

Acara halal bi halal tersebut mengusung tema 'Mendukung Presiden RI Bersihkan PSSI dari Mafia Bola'.




Suhendra menjelaskan, bahwa tema ini tentunya menjadi bagian dari komitmen KPSN dan para pemerharti sepak bola untuk terus menuntaskan dan membersihkan permasalahan yang ada di dalam sapak bola Tanah Air.

"Presiden Joko Widodo juga sudah meminta agar segera memberantas match fixing yang saat ini menyelimuti sepak bola Indonesia. Pasalnya, match fixing membuat sepak bola Indonesia semakin jauh tertinggal dalam memperebutkan prestasi dikancah International. Ya kita melihat memang apa yang sudah dilakukan Presiden adalah bentuk nyata menyikapi dinamika yang terjadi di dunia sepak bola Indonesia, yang tidak kunjung menyelesaikan kisahnya selalu bermasalah,” papar Suhendra.

Untuk itu, KPSN diakuinya sekaligus menuntaskan apa yang sudah menjadi komitmen dari Presiden Jokowi dan itu juga masuk ke dalam nawacita kita untuk menuntaskan match fixing dan tidak hanya match fixing, semua dari pengaturan regulasi yang memperlambat daya saing kita dalam industri sepak bola Indonesia, dalam prestasi sepak bola Indonesia.

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas