Tumbuhkan Sepakbola Wadah Persatuan, Muhammadiyah dan Uni Papua FC Lakukan MoU
Haedar menilai,kejadian belakangan sepakbola di tanah air menjadi media vandalisme dan menjadi menyeramkan
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Sepakbola adalah medium yang paling cair bisa menjadi wadah dalam membangun kemajemukan bangsa. Pertandingan sepakbola membuat masyarakat mudah berbaur dan berinteraksi.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir saat melakukan kesepakatan bersama dengan Perkumpulan Sepakbola Uni Papua, Komunitas Sepakbola Sosial di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jumat (16/8/2019).
Baca: Bojan Malisic Tetap Masuk Skuat Persib untuk Hadapi PSM meski Baru Dicoret
Haedar menilai,kejadian belakangan sepakbola di tanah air menjadi media vandalisme dan menjadi menyeramkan.Karena itulah, PP Muhammadiyah berharap MoU dengan Uni Papua bisa menjadikan sepakbola sebagai media perdamaian, relasi sosial yang inklusif terang Haedar.
Baca: Jokowi Ajak Swasta Ikut Bangun Ibu Kota Baru
"MoU ini bisa membangun karakter yang cinta damai, kemajuan dan keberagaman bangsa," ungkap Haedar. Ia menambahkan, begitu terbuka dengan MoU ini karena lembaganya berbuat tidak kenal lelah lewat karya nyata yang konkret.
Terlebih Muhammadiyah memiliki organisasi Hubbul Wathon, organisasi sepakbola Muhammadiyah yang telah berdiri lebih dari setengah abad.
Baca: Presiden Jokowi: Dirgahayu Negara Pancasila, Rumah Besar Anak Bangsa
CEO Uni Papua FC, Harry Widjadja mengungkapkan, kesepakatan bersama ini adalah pondasi untuk bersama sama membangun karakter generasi muda khususnya sepakbola.
"Kita ingin sepakbola sebagai wadah kedamaian dan karakter fairplay," ungkap Harry. Harry melanjutkan pihaknya akan melakukan pelatihan pelatihan sepakbola di lembaga pendidikan milik muhammadiyah.
Sementara Presiden Football For Peace Interfaith Indonesia KH. Zahrul Azhar Asumta menegaskan, sepak bola menjadi media sangat tepat untuk menjaga persatuan.
Baca: Zaskia Sungkar Siap Bikin Baju Olahraga Khusus Untuk Muslimah
Sepakbola bisa menularkan virus perdamaian anti diskriminasi, kompak membangun bersama dan cara smart bisa dilakukan melalui cara ini untuk menyatukan bangsa.
"Dengan sepakbola untuk menanamkan nilai-nilai demi mewujudkan Indonesia aman dan damai. PP Muhammadiyah dan Uni Papua FC bisa ikut serta dalam pertandingan Sepakbola dan menjadikan Pancasila sebagai keajaiban dan jadi contoh dunia," ungkap Gus Hans, sapaan akrabnya.
Baca: Pengamat Apresiasi Design dan Pembangunan Kapal Wisata Dilakukan Engineer Dalam Negeri
Dalam acara itu juga dilakukan pertukaran Jersey/Baju Kaos antara PP Muhammadiyah dan Unia Papua FC. Jersey Uni Papua FC dengan Nomor 17 sebagai Simbol kemerdekaan dan jersey Hubbul Wathon No.5 sebagai simbol Pancasila.