Giampaolo juga menanggapi kritik sebagai sebuah hal yang biasa, dimana ia tak perlu merespon atau membuatnya menjadi pikiran.

Bekerja keras adalah satu-satunya jalan untuk menghentikannya menurut pengalamannya.

"Saya akan terus melakukan apa yang selalu saya lakukan, di saat baik maupun buruk karena itulah saya bisa berada disini," tuturnya.

"saya tidak akan membahas perihal ketidakpuasan atau protes dari fans, tim memang belum bisa mengekspresikan dirinya sebagaimana mestinya," tambahnya.

Ia masih akan terus mengambil tanggungjawab dengan cara yang benar dan menemukan ketenangan untuk bermain bola dengan baik bersama timnya.

"Saya khawatir dengan dinamika ini, setelah dua kekalahan tentu anda tidak bisa gagal untuk memberikan perhatian lebih namun kami butuh karakter hebat untuk bermain sepak bola dengan segera," pungkas sang pelatih.

Baca: Gattuso Pilih Kembali ke AC Milan atau Latih Lazio?

Marco Giampaolo selaku pelatih AC Milan juga menginstruksikan kepada anak asuhannya agar bermain secara kolektif dan menghindari kesalahan sekecil apapun yang bisa mengubah jalannya pertandingan.

"Kekalahan mengurangi moral pemain, kesalahan yang kami buat harus dianalisis, baik secara kolektif dan individual dengan para pemain agar kami dapat menemukan solusi untuk mengatasi masalah kami," ujar Giampaolo, dikutip Tribunnews dari laman resmi AC Milan.

Sang pelatih juga menambahkan timnya dapat berpikir secara individu tetapi ia lebih harus mengedepankan berpikir secara kolektif untuk memenangkan pertandingan.

"Saya merasakan tanggung jawab karena harus melakukan tugas dengan baik. bukan untuk diri saya sendiri tetapi untuk tim," ujar mantan pelatih Sampdoria tersebut.

"Kepentingan individu tidak dihitung untuk apapun yang berkaitan dengan Milan," tegasnya.

Baca: Start AC Milan Buruk, Giampaolo Merasa Dikhianati oleh 2 Pemain

Disinggung terkait kritikan yang mengarah ke timnya saat ini, Giampaolo lebih memilih untuk memperbaiki mental timnya sekaligus yakin bisa bangkit dalam keterpuran yang sedang dialaminya.

"Pada titik ini, penilaian apapun beresiko menyesatkan atau salah, dengan enam poin dari enam pertandingan, semua evaluasi negatif dan semuanya terlihat buruk," ujar Giampaolo.

"Bahkan sekarang keseimbangan diperlukan dan saya sangat berhati-hati tentang penilaian yang pasti utamanya perihal mental," tambahnya.