Antisipasi Persib Agar 'Tak Dikerjai', Supardi Nasir: Lucu, Kami Tidak Boleh Merebut Bola
Ada serangkaian kejadian kontroversial, puncaknya penalti untuk tuan rumah, membuat Persib Bandung pulang dengan tangan hampa.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, MADURA - Kapten Persib Bandung Supardi Nasir tak bisa menyembunyikan kekecewaannya usai timnya kalah oleh tuan rumah Madura United.
Ada serangkaian kejadian kontroversial, puncaknya penalti untuk tuan rumah, membuat Persib Bandung pulang dengan tangan hampa.
Wasit memberikan tendangan penalti kepada Madura United, karena Ahmad Jufriyanto dianggap melakukan pelanggaran di kotak penalti terhadap penyerang Madura United di menit 61.
Baca: Wasit Madura United Vs Persib Dianggap Berat Sebelah, Kasatgas Antimafia Bola Bereaksi
Baca: Hal-Hal Menarik Saat Marc Marquez Juara Dunia Lagi: Tak Berdayanya Dovi, Quartararo Musuh Utama
Baca: Tiga Nama Calon Penyerang Anyar Manchester United: Darah Muda Pemain U-23
Baca: Hal-Hal Aneh pada Kecelakaan Marc Marquez Jelang MotoGP Thailand 2019
Penyerang Madura, Beto Goncalves yang menjadi algojo penalti tersebut, berhasil membobol gawang I Made Wirawan dengan tendangan kerasnya.Meski demikian, Supardi Nasir tetap memberikan selamat kepada Madura United.
Supardi mengaku, timnya sudah bermain baik, tim Maung Bandung kalah secara terhormat.
“Terus terang saya kecewa dengan kepemimpinan wasit, terlalu banyak keputusan yang merugikan kami,” ujar Supardi, setelah pertandingan.
Supardi Nasir menambahkan, untuk apa para pemain latihan setiap hari, pagi sore, tapi dalam pertandingan seperti ini.
Baca: Wasit Madura United Vs Persib Dianggap Berat Sebelah, Kasatgas Antimafia Bola Bereaksi
Baca: Hal-Hal Menarik Saat Marc Marquez Juara Dunia Lagi: Tak Berdayanya Dovi, Quartararo Musuh Utama
Baca: Tiga Nama Calon Penyerang Anyar Manchester United: Darah Muda Pemain U-23
Baca: Hal-Hal Aneh pada Kecelakaan Marc Marquez Jelang MotoGP Thailand 2019
“Mau ke mana arah sepak bola kita kalau seperti ini,” ujar Supardi Nasir.
Menurut Supardi Nasir, adanya faktor nonteknis sudah diantisipasi.
Manajemen juga sudah memberi tahu timnya harus hati-hati dan terjadi hari kemarin.
“Sesuatu yang lucu saya pikir, kami tidak boleh merebut bola, merebut bola seperti apa? Sentuh dikit jatuh, foul, sepakbola harusnya seperti apa? Maunya seperti apa? Kami bingung main bolanya,” ujar Supardi.
Menurut Supardi Nasir, hal seperti ini di luar kuasa para pemain.
“Kami cuma bisa kerja keras dan ikhtiar,” ucapnya.
Wasit Madura United Vs Persib Dianggap Berat Sebelah, Kasatgas Antimafia Bola Bereaksi
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola, Brigjen Pol Hendro Pandowo, mengisyaratkan akan menyelidik kontroversi dalam laga Madura United Vs Persib Bandung.
Diketahui, pertandingan pekan ke-22 Liga 1 2019 antara Madura United dan Persib Bandung diwarnai sejumlah kontroversi.
Dalam laga yang digelar di Stadion Gelora Bangkalan, Sabtu (5/10/2019) tersebut, wasit Faulur Rosy yang memimpin jalannya pertandingan dinilai menguntungkan tuan rumah lewat keputusan yang diambilnya di atas lapangan.
Adapun laga berakhir dengan kemenangan 2-1 Madura United atas Persib Bandung.
Tim tuan rumah berhasil membalik keunggulan lewat gol bunuh diri Nick Kuipers dan tendangan penalti Alberto Goncalves setelah tertinggal 0-1 di babak pertama.
Sepanjang pertandingan, banyak suporter Persib yang mempertanyakan kepemimpinan wasit Paulo Rossi asal Aceh tersebut.
Baca: Hal-Hal Menarik Saat Marc Marquez Juara Dunia Lagi: Tak Berdayanya Dovi, Quartararo Musuh Utama
Baca: Tiga Nama Calon Penyerang Anyar Manchester United: Darah Muda Pemain U-23
Baca: Hal-Hal Aneh pada Kecelakaan Marc Marquez Jelang MotoGP Thailand 2019
Baca: Hal-Hal Menarik Saat Marc Marquez Juara Dunia Lagi: Tak Berdayanya Dovi, Quartararo Musuh Utama
Baca: Tiga Nama Calon Penyerang Anyar Manchester United: Darah Muda Pemain U-23
Baca: Hal-Hal Aneh pada Kecelakaan Marc Marquez Jelang MotoGP Thailand 2019
Bobotoh merasa wasit terlalu mudah memberikan pelanggaran untuk Madura United.
Sedangkan ketika pemain Persib dilanggar oleh pemain Madura, wasit malah jarang meniup peluit tanda pelanggaran.
Kontroversi lain juga ditunjukkan oleh striker Maung Bandung, Kevin van Kippersluis.
Ketika laga memasuki menit ke-83, Kevin van Kippersluis membuat gestur menggerakkan jempol tangan kanannya dengan telunjuk.
Gestur tersebut ditunjukkan oleh Kevin sebagai reaksi atas keputusan asisten wasit yang menganggap Kevin terakhir menyentuh bola dan berbuah lemparan ke dalam bagi Madura United.
Usai pertandingan, Bobotoh langsung menyerbu Instagram Ketua Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola, Brigjen Pol Hendro Pandowo.
Baca: Hal-Hal Menarik Saat Marc Marquez Juara Dunia Lagi: Tak Berdayanya Dovi, Quartararo Musuh Utama
Baca: Tiga Nama Calon Penyerang Anyar Manchester United: Darah Muda Pemain U-23
Baca: Hal-Hal Aneh pada Kecelakaan Marc Marquez Jelang MotoGP Thailand 2019
Dalam kolom komentar, mereka mengeluhkan keputusan wasit yang berat sebelah dan cenderung memihak Laskar Sape Kerrab.
Hendro Pandowo pun langsung merespons komentar Bobotoh.
Hendro membalas dengan menuliskan bahwa dirinya sudah berkoordinasi langsung dengan Kasatgas Jawa Timur untuk menyelidiki.
"Terima kasih informasinya. Sudah saya sampaikan Kasatgas Wil Jawa Timur untuk melakukan penyelidikan, nuhun," tulis Hendro Pandowo.
Baca: Hal-Hal Menarik Saat Marc Marquez Juara Dunia Lagi: Tak Berdayanya Dovi, Quartararo Musuh Utama
Baca: Tiga Nama Calon Penyerang Anyar Manchester United: Darah Muda Pemain U-23
Baca: Hal-Hal Aneh pada Kecelakaan Marc Marquez Jelang MotoGP Thailand 2019
Maung Evaluasi Teknis dan Non-Teknis
Tim pelatih Persib Bandung langsung menggelar evaluasi terkait hal-hal teknis dan non-teknis pascakalah dari Madura United.
Persib Bandung harus mengulang kembali rekor buruk kala berhadapan dengan Madura United.
Bertamu ke markas Laskar Sape Kerrab, Sabtu (5/10/2019), Maung Bandung harus rela pulang tanpa poin setelah kalah dengan skor tipis 1-2.
Pascakekalahan tersebut, tim pelatih Persib langsung menggelar evaluasi terkait hal teknis dan non-teknis selama pertandingan.
Pelatih fisik Persib Bandung, Yaya Sunarya menyatakan, bahwa kekalahan kemarin tetap memiliki aspek yang bisa dijadikan sebagai sebuah pelajaran.
Baca: Hal-Hal Menarik Saat Marc Marquez Juara Dunia Lagi: Tak Berdayanya Dovi, Quartararo Musuh Utama
Baca: Tiga Nama Calon Penyerang Anyar Manchester United: Darah Muda Pemain U-23
Baca: Hal-Hal Aneh pada Kecelakaan Marc Marquez Jelang MotoGP Thailand 2019
"Kondisi pascapertandingan yang pasti kami evaluasi secara teknis," ujar Yaya Sunarya.
"Tentunya selalu ada pelajaran yang bisa kami ambil."
Tim pelatih Persib juga mengevaluasi sejumlah masalah berkaitan dengan hal non-teknis.
Salah satunya yang dievaluasi adalah kepemimpinan wasit yang dinilai kurang profesional dan mengakibatkan Supardi Nasir dkk gagal meraih tiga poin di Stadion Gelora Bangkalan.
"Meskipun kami sudah, dalam tanda kutip, berusaha untuk mempersiapkan lebih matang untuk meraih tiga poin disana," ujar Yaya.
"Selalu ada pelajaran yang bisa kami ambil untuk langkah selanjutnya, ketika berhadapan dengan tim atau misalnya kondisi seperti kemarin itu, apa yang harus kami bikin," ucapnya lagi.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Persib Bandung Kalah Terhormat, Supardi Diwanti-wanti Tak Rebut Bola: Mau ke mana Arah Sepak Bola