Persib Ungkap Data Kejanggalan Keputusan Wasit: Maung Kirim Surat ke PT LIB dan Komdis PSSI
setelah penalti diberikan, Madura United hanya mendapat empat kali tendangan bebas hingga pertandingan berakhir.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Tidak hanya laga Persib vs Arema, beberapa pertandingan lain seperti duel Persija Jakarta vs Borneo, Persebaya vs Borneo FC, hingga PSIS vs Bali United juga mengalami penundaan.
Hal tersebut dikarenakan aksi massa tidak hanya terjadi di Bandung, melainkan juga berlangsung di beberapa wilayah seperti Jakarta, Makassar, Solo, Semarang, Medan, dan beberapa kota lainnya di Indonesia.
Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts angkat bicara soal banyaknya laga di Liga Indonesia yang mengalami penundaan.
Robert tidak mengerti dengan situasi sepak bola Indonesia, karena di negara lain, pertandingan sepak bola tetap digelar meski agenda kenegaraan juga berlangsung.
"Coba sebut negara di Eropa yang menunda pertandingan sepak bola ketika ada pemilu di negaranya? Tidak ada. Kita tidak bisa mengatakan ini budaya di Indonesia," kata Robert Alberts.
Baca: Seputar Wasit Faulur Rosy yang Jadi Sorotan Saat Persib Kalah dari Madura United
Baca: Akun Ini Unggah Statistik Madura United Selalu Dapat Penalti Saat Menjamu Persib Bandung
Baca: Antisipasi Persib Agar Tak Dikerjai, Supardi Nasir: Lucu, Kami Tidak Boleh Merebut Bola
Baca: Wasit Madura United Vs Persib Dianggap Berat Sebelah, Kasatgas Antimafia Bola Bereaksi
"Saya tidak tahu tentang situasi politik di negeri ini tetapi saya fokus dalam sepak bola, dan apapun konsekuensi yang menimpa sepak bola, kami harus menerima itu," kata Robert Alberts.
Dengan situasi tersebut, Robert Alberts bukannya mau menyalahkan pihak pengaman.
Menurut Robert Alberts, masalah banyaknya laga yang ditunda karena alasan keamanan seharusnya menjadi pengingat bagi semua pihak dalam sepak bola Indonesia, termasuk suporter, untuk segera berbenah.
Artinya, Robert Alberts meminta agar semua suporter di Indonesia bisa lebih tertib dalam menyaksikan pertandingan sepak bola agar pertandingan berjalan aman dan kondusif.
Bila hal tersebut dilakukan, maka pertandingan pun tidak perlu dijaga ketat oleh pihak keamanan. Sebab, suporter, murni datang untuk menyaksikan pertandingan bukan membuat keributan.
Baca: Seputar Wasit Faulur Rosy yang Jadi Sorotan Saat Persib Kalah dari Madura United
Baca: Akun Ini Unggah Statistik Madura United Selalu Dapat Penalti Saat Menjamu Persib Bandung
Baca: Antisipasi Persib Agar Tak Dikerjai, Supardi Nasir: Lucu, Kami Tidak Boleh Merebut Bola
Baca: Wasit Madura United Vs Persib Dianggap Berat Sebelah, Kasatgas Antimafia Bola Bereaksi
"Suporter juga harus mengerti, kalau mereka datang ke stadion untuk menikmati pertandingan sepak bola. Bukan untuk buat keributan dengan tim lain," ujar pelatih 64 tahun itu.
"Ini adalah proses pendidikan yang harus dilalui, kami ingin terus main bola, bebas, tidak terikat situasi politik di sebuah negara," tegas Robert.
Sementara itu pelatih fisik Persib Yaya Sunarya, menyebut tidak menutup kemungkinan bagi Persib untuk pindah kandang, bila memang ada potensi penundaan laga lagi yang harus dialami Persib.
Dikatakan Yaya, penundaan pertandingan merugikan bagi Persib. Sebab, dengan penundaan tersebut Maung Bandung sering kehilangan momentum.
Tak hanya itu, penundaan pertandingan juga membuat program latihan yang sudah disusun matang jadi berantakan.
"Kami belum tahu, hanya kalau melihat situasi politik saat ini, mungkin akan ada penundaan lagi. Ya, kemarin coach bilang agar sebisa mungkin kami tetap main," kata dia.
"Artinya, pertandingan jangan sampai ditunda. Mungkin bisa saja kami pindah kandang untuk sementara waktu, agar bisa tetap bertanding. Ya, mungkin nanti coach yang bilang ke manajemen," kata Yaya Sunarya.