Angin Kencang Disebut Jadi Satu di Antara Penyebab Kekalahan Arema FC dari Perseru Badak Lampung
Menurut Milomir Seslija, pelatih Arema FC, kekalahan timnya lantaran banyak hal, di antaranya angin yang kencang
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Kalah 3-4 dari Perseru Badak Lampung, Jumat (1/11/2019) sore di Stadion Sumpah Pemuda Bandar Lampung, pelatih dan pemain Arema FC ungkap penyebab kekalahan timnya.
Menurut Milomir Seslija, pelatih Arema FC, kekalahan timnya lantaran banyak hal, di antaranya angin yang kencang, dan juga kesalahan pemain belakangnya.
"Babak pertama pemain agak susah menebak arah angin karena tadi anginnya kencang. Lalu dua gol mudah tercipta dibabak pertama karena kesalahan pemain belakang kami," kata Milomir Seslija, Jumat (1/11/2019).
Pilar Timnas U-19 Indonesia Sempat Diincar Arsenal, Bagus Kahfi: No Comment
Bima Sakti Kenang Sosok dan Pribadi Alfin Lestaluhu: Ada Hal Mengejutkan di Momen Adu Penalti
Berduka Atas Meninggalnya Alfin Lestaluhu, Fakhri Husaini: Seharusnya di Awal Ada Pemeriksaan Medis
Hal-Hal Seputar Meninggalnya Pemain Timnas U-16 Alfin Lestaluhu: Kesehatan Menurun di Pengungsian
Berlangsung, Link Live Streaming Perseru Badak Lampung FC vs Arema FC: Siaran Langsung Indosiar
Secara keseluruhan Milo menilai Arema seharusnya tak pantas untuk kalah karena pada babak kedua Arema berhasil menyamakan skor menjadi 3-3 sebelum akhirnya Perseru berhasil mencetak gol keempat.
"Kami sebenarnya pada babak pertama juga dapat dua peluang, tapi tidak bisa dimanfaatkan oleh pemain kami. Babak kedua kami bisa menyamakan skor menjadi 3-3 dan itu bagus menurut saya karena pemain dapat bangkit, sebelum akhirnya kalah," jelasnya.
Milo tak ingin padatnya jadwal pertandingan dijadikan alasan kekalahan timnya pada laga tandang kali ini, sebab baginya semua tim mengalami jadwal yang sama padatnya.
"Soal jadwal padat tidak bisa jadi alasan karena semua tim juga mengalaminya. Yang jelas ini karena kesalahan kami sendiri, apalagi pemain main umpan panjang, seharusnya bola pendek karena angin yang kencang. Seharusnya kami tidak kalah karena kami bisa seri sebelum akhirnya terbobol gol keempat," tegas Milo.
Sementara itu, Ahmad Nur Hardianto, stiker yang dimasukan untuk menggantikan Sunarto pada menit-71, mengaku minta maaf pada semua pihak karena timnya gagal mendapat poin di Lampung dan kalah dari tim asuhan Milam Petrovic, mantan pelatih Arema FC musim lalu itu.
"Kami minta maaf karena belum dapat mencuri poin di Lampung. Babak pertama cuaca agak panas, babak kedua kami bangkit dan benar soal arah angin yang tidak bisa ditebak di gol terakhir sehingga kami kebobolan," ujar Ahmad Nur Hardianto.