Fakta Tertundanya Laga Persebaya vs PSM Makassar Liga 1 2019, Bermula dari Kerusuhan Suporter
Kronologi tertundanya laga Persebaya Surabaya vs PSM Makassar di Liga 1 2019, dari kerusuhan supporter hingga protes tim tamu, Jumat (1/11/2019).
Penulis: Gigih
Editor: Fathul Amanah
TRIBUNNEWS.COM - Kronologi tertundanya laga Persebaya Surabaya vs PSM Makassar di Liga 1 2019, dari kerusuhan supporter hingga protes tim tamu, Jumat (1/11/2019).
Laga Persebaya Surabaya menghadapi PSM Makassar yang akan digelar besok kemungkinan besar akan dibatalkan.
Hal ini disebabkan tidak ada kejelasan mengenai di mana laga akan digelar.
Sebenarnya Persebaya Surabaya bersama LIB sudah memutuskan laga akan digelar di Stadion Batakan, Balikpapan.
Di satu sisi, PSM Makassar yang telah berada di Surabaya menolak untuk bermain di Stadion Batakan.
1. Bermula dari kerusuhan di Gelora Bung Tomo (GBT)
Rentetan hasil buruk tersebut juga memengaruhi suporter yang kemudian ricuh pasca kekalahan dari PSS Sleman.
Pasca laga Persebaya vs PSS usai, pendukung tuan rumah Bonek yang merasa kecewa dengan hasil negatif tim kesayangan meraka masuk ke dalam Stadion GBT dan melakukan aksi yang kurang terpuji.
Hal tersebut disinyalir karena hasil buruk Persebaya dalam beberapa laga terakhir di Liga 1 2019.
Baca: PSS Sleman Tundukkan Persebaya Surabaya yang Sedih Pemain PSS Sleman yang Satu Ini
Baca: Bonek Merusuh di GBT, Persebaya Berharap Tak Disanksi Laga Usiran
Kekalahan dari PSS di GBT merupakan hal pertama yang dialami skuat Bajul Ijo di laga kandang Liga 1 2019.
Selain itu, kekalahan ini merupakan yang ketiga kalinya secara beruntun dan tidak pernah menang dalam lima laga terakhir dalam Liga 1 2019.
Rinciannya kalah dari Barito Putera (1-0), imbang tanpa gol lawan Borneo FC, serta takluk 4-1 Persib, 1-0 Persela, dan terakhir 2-3 PSS.
Prilaku yang ditunjukkan suporter Persebaya pada laga lawan PSS sejatinya telah tampak sebelum pertandingan berlangsung.
Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, banyak cara yang dilakukan Bonek, suporter Persebaya mulai dari smoke bomb, meninggalkan tribun hingga diam tak bernyanyi.