Pemain kelahiran Makassar itu memiliki harapan besar kepada PT LIB dan PSSI agar bisa mengatur jadwal kompetisi lebih ideal dan manusiawi.

"Mudah-mudahan tahun depan liga kita bisa lebih teratur karena bagaimana pun para penonton dari setiap klub menginginkan pemainnya tampil maksimal. Kalau waktunya 3-4 hari itu akan sulit," paparnya.

Menurut Hamka, bagi pesepakbola di atas 30 tahun akan kesulitan menghadapi jadwal pertandingan padat.

Sebab, kondisi kebugarannya sudah tidak bugar seperti pemain di usia 20 tahun.

"Bagi pemain di usia 20-30 tahun pasti bisa. Tapi yang usia 30 tahun ke atas dengan waktu istirahat 3 hari sangat tidak cukup," tegas Hamka.

Pemain yang kini berusia 35 tahun itu menilai jika kompetisi di musim depan tetap dengan jadwal padat, manejemen Arema FC berancang-ancang akan mencari pemain yang lebih muda.

Hamka menyadari, sudah tidak mampu bermain secara normal jika jadwal pertandingan di musim depan masih padat seperti saat ini.

Mantan pemain PSM Makassar itu lebih memilih menjadi pemain pelapis di musim depan.

"Kalau liga masih seperti itu, pastinya manajemen Arema akan mencari pemain lebih fit. Jujur, saya kalau main 3 hari sekali saya ga akan sanggup. Kalau jadwal masih seperti itu saya siap menjadi pelapis saja di Arema. Saya pikir pemain yang di atas 30 tahun hampir sama seperti saya," tambahnya.

Jika jadwal pertandingan normal dan tidak menyiksa pemain, Hamka siap menampilkan permainan terbaik di lapangan.

"Saya akan berikan penampilan terbaik bersama Arema. Saya kambuh lagi, memang sudah susah karena usia saya berkepala diatas 30 tahun jadi susah buat tampilkan penampilan bagus," paparnya.

Hamka Hamzah mengajak seluruh pihak untuk mengkritisi PSSI dan PT LIB agar bisa membuat jadwal pertandingan lebih ideal di sepak bola Indonesia.

"Jika kalian ingin menonton permainan bagus, kita sama-sama harus protes ke PT Liga agar memberikan jadwal yang sesuai bagi pesepakbola," tutur mantan pemain bertahan andalan Timnas Indonesia tersebut.