Jelang SEA Games 2019, Timnas Indonesia U-23 Masih Sulit Lakukan Serangan Balik
Menjelang SEA Games 2019 di Filipina, Timnas Indonesia U-23 melakukan sejumlah persiapan mulai dari pemilihan pemain hingga melakukan laga uji coba.
Penulis: Atreyu Haikal Rafsanjani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
Jalannya Pertandingan Indonesia U23 vs Iran U23 di Stadion Kapten I Wayan Dipta
Babak pertama dimulai, Timnas Iran U23 yang mengenakan baju putih-putih mengambil inisiatif untuk bermain possesion ball sejak awal laga.
Umpan satu dua sentuhan yang diperagakan oleh para pemain Iran cukup efektif dalam menciptakan peluang.
Iran mendapat peluang pertama melalui Mohammad Reza Azad, namun sepakannya mampu diamankan dengan baik oleh kiper Garuda Muda, Awan Setho.
Lima menit laga berjalan, skuat asuhan Indra Sjafri masih belum bisa keluar dari tekanan tim tamu mengingat Iran sedang menerapkan penguasaan bola.
Serangan pertama dari Indonesia justru langsung membuahkan hasil, setelah Muhammad Rafli mencetak gol ke gawang Iran pada menit ke-10.
Satu menit kemudian, Iran langsung membalas melalui Amir Roustaei yang beroperasi di sayap kanan.
Untung saja, sundulan dari Amir Roustaei masih melebar di sisi kanan gawang Garuda Muda.
Lagi-lagi, Iran mendapatkan peluang emas melalui skema permainan yang hampir sama dengan peluang sebelumnya.
Hanya saja peluang tersebut gagal dikonversikan menjadi gol oleh penyerang andalan Iran, Mohammad Reza Azadi.
Pertandingan sempat berhenti sebentar, karena Feby Eka Putra harus terkapar di lapangan setelah terkena tendangan dari kubu Iran dan harus mendapatkan perawatan.
Selang beberapa waktu, pertandingan kembali berlangsung dimana Indonesia mencoba membangun serangan dengan sabar dari lini belakang.
Sisi sayap menjadi opsi utama tim asuhan Indra Sjafri dalam menekan lini pertahanan Iran.
Tertinggal satu gol, Iran mencoba bermain agresif untuk mengejar ketertinggal.