Sejarah Sepak Bola: Adriano, L'Imperatore di Milano, Kaisar Inter Milan Yang Menutup Jalan Tahtanya
Sejarah Sepak Bola: Adriano, L'Imperatore di Milano, Kaisar Inter Milan Yang Menutup Jalan Tahtanya
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Gigih
Saat dipijamkan ke La Viola, pemain Brazil itu juga belum menujukkan performa yang menjanjikn.
Alhasil, ia dibuang ke Parma.
Saat berseragam Gialloblu (Parma), Adriano berhasil mengemas 23 gol dari 33 penampilannya.
Saat itu ia bertandem dengan Adrian Mutu.
Penampilan yang mengesankan membuat Nerazzurri kembali menggaet mantan pemainnya itu dengan mahar 23,4 juta euro.
Keputusan Inter memulangkan Adriano tepat, sebab sang pemain semakin menunjukkan sinarnya sebagai pemain bintang.
Kegemilangannya membuat dirinya dijuluki L'Imperatore di Milano - Kaisar Milan.
Dari 115 penampilan bersama Inter, Adriano mencatatkan 49 gol.
Ia berperan besar membawa Nerazzurri meraih scudetto empat musim beruntun (2006-2009), dua trofi Coppa Italia (2004/05 dan 2005/06) serta tiga gelar Supercoppa Italia (2005, 2006, 2008).
Penurunan performa Adriano bermula saat kematian ayahnya di tahun 2004.
Ia tidak bisa mengontrol irinya pasca kehilangan sosok yang selalu memberikan motivasi di sepak bola.
Kehidupan malam, minum minuman keras hingga penggunaan narkoba akrab dilakukan Adriano.
Kondisi tersebut membuat Inter melepasnya ke Sao Paolo dengan status pinjaman di tahun 2008/2009.
Tujuannya agar sang pemain bisa menemukan kembali permainan terbaiknya.