Sejarah Sepak Bola: Enrico dan Federico Chiesa, Arti Kesetiaan Publik Artemio Franchi
Sejarah Sepak Bola: Enrico dan Federico Chiesa, Arti Kesetiaan Publik Artemio Franchi
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Enrico Chiesa merupakan satu diantara pemain andalan Parma dan Fiorentina yang berposisi sebagai striker.
Enrico lahir di kota Genova, Italia, tepatnya pada 29 Desember 1970.
Potensinya terbentuk saat berseragam Parma dan menjalin kerjasama dengan seorang talenta Argentina kala itu, Hernan Crespo.
Dilansir These Football Times, Enrico Chiesa didatangkan Fiorentina ke publik Artemio Franchi untuk menggantikan peran dari Gabriel Batistuta yang hengkang ke AS Roma sebelumnya.
Penampilan ciamik yang dipertontonkan Chiesa membuat La Viola kala itu mulai melupakan Gabriel Batistuta sebagai pencetak andalan klub.
Dikutip dari Transfermarkt, Chiesa menjaringkan 45 gol dari 87 penampilannya bersama La Viola di seluruh kompetisi.
Kerjasamanya kala itu dengan Rui Costa menjadi duet terbaik yang dimiliki Fiorentina di periode 2000-an.
Pembuktian kualitas Chiesa berlanjut di musim perdananya.
Ia berhasil mencetak 22 gol dari seluruh penampilannya di kompetisi domestik musim 2000/2001.
Penampilan apik Chiesa mampu dipertontonkan di musim selanjutnya dengan mencetak lima gol dari lima pertandingan pembuka Serie A.
Namun penampilan Enrico Chiesa seakan harus tertelan bumi akibat cedera yang menimpanya.
Tepatnya di September, sang pemain menderita cedera ligamen lutut.
Hasilnya ialah, pada pada musim tersebut Fiorentina harus mengalami degradasi dengan berbagai masalah yang menghinggapi.
Kondisi tersebut membuat banyak pemain meninggalkan Fiorentina dengan adanya permasalahan finansial yang membelit klub.
Meskipun hanya bermain selama tiga tahun bagi Fiorentina, para pendukung La Viola tidak akan melupakan ikon mereka yang agungkan.
Tepat 16 tahun usai Chiesa meninggalkan publik Artemio Franchi, muncul kembali kenangan pendukung Fiorentina dengan penampilan pemain dambaannya tersebut.
Federico Chiesa yang merupakan anak dari Enrico menjadi elemen penting bagi Fiorentina mengarungi persaingan di kompetisi Serie A.
Perjalanan putra Enrico Chiesa itu tidak berjalan mudah di dunia sepak bola.
Untuk mendekatkan putranya dengan publik Florence, Enrico memilih menyekolahkan Federico di International School of Florence.
International School of Florence pembelajarannya menggunakan bahasa Inggris, bukan bahasa Italia.
Chiesa junior jika tidak bisa mengikuti jejak sang ayah, ia berniat menjadi fisikawan di kemudian harinya.
Namun berkat kerja kerasnya, Chiesa junior berhasil menunjukkan bakatnya dan dipromosikan ke U-19 Fiorentina.
Di musim perdananya, Federico mencatatkan 72 penampilan dan menyumbangkan 10 gol dan tujuh assist.
Federico memiliki posisi yang sedikit berbeda dengan sang ayah.
Enrico Chiesa diketahui merupakan striker murni, sementara Federico menempati posisi sebagai winger
Dapat dikatakan sang putra memiliki skill dan kemampuan yang lebih komplit dibanding sang ayah.
Kecepatan, balance, dribbling, hingga akselerasi yang ia miliki mampu membuat lini pertahanan lawan kerepotan mengantisipasi pergerakan Chiesa junior.
Federico mengalami nasib yang serupa dengan sang ayah.
Ia lahir berbarengan dengan masa keemasan yang dimiliki sepak bola Italia.
Enrico Chiesa pada eranya harus bersaing dengan nama nama tenar lainnya mulai dari Totti, Del Piero, hingga Baggio.
Adapun Chiesa seangkatan dengan Veratti, Nicolo Barella, Gagliardini hingga Zaniolo untuk jadi andalan timnas Italia musim ini.
Banyak orang memandang Cassano memiliki bakat lebih dari Enrico kala itu.
Namun semua pencinta sepak bola akan setuju, jika Enrico Chiesa merupakan pemain yang memiliki sifat rajin dan ketrampilan diatas rata rata.
Kerendahan hatinya membuat dirinya begitu didambakan bagi pendukung La Viola.
Federico kembali akan menyanyikan lagu lagu kehebatan sang ayah dan dirinya kelak jika mampu menunjukkan konsitensinya bersama Fiorentina.
Publik Artemio Franchi tentu saja menunggu aksi Chiesa Junior yang merupakan pemain dambaan suporter La Viola.
(Tribunnews.com/Giri)