Profil Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, Gong Oh-kyun, Kim Hae-won & Lee Jae-hong
Profil pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong, Gong Oh-kyun, Kim Hae-won dan Lee Jae-hong, Jumat (10/1/2020)
Penulis: Gigih
Dia tercatat sebagai pelatih dan pemain Korea pertama yang berhasil meraih trofi Liga Champions Asia.
Menariknya, dia meraih dengan tim yang sama, saat menjabat sebagai pelatih maupun pemain (1995).
Keberhasilan Seongnam juara Liga Champions Asia membuat mereka tampil di kompetisi Piala Dunia Antar Klub FIFA di akhir 2010.
Seongnam lolos secara otomatis ke babak perempat final dengan menghadapi wakil Arab, Al-Wahda FC.
Saat itu, Sasa Ognenovski (kapten Seongnam) dan kolega berhasil mencukur Al-Wahda dengan skor mncolok 1-4.
Seongnam melaju ke babak semifinal. Apesnya, mereka bertemu dengan jawara Liga Champions Eropa, Inter Milan.
Inter Milan dalam masa kejayaan pada musim 2009/2010 di bawah asuhan Jose Mourinho.
I Nerazurri meraih tiga gelar bergengsi, yakni Liga Itaia, Liga Champions, dan Piala Dunia Antar Klub FIFA, selain Coppa Italia dan Super Coppa.
Inter menjadi klub Italia pertama yang berhasil meraih tiga gelar bergensi di atas.
Namun, setelah seminggu menjuarai Liga Champions (Mei 2010), Jose Mourinho meninggalkan Inter Milan yang kemudian berlabuh di Real Madrid.
Kursi pelatih yang ditinggalkan Inter diambil alih oleh Rafael Benitez.
Rafael Benitez melanjutkan perjalanan Inter yang bakal menghadapi Piala Dunia Antar Klub di akhir tahun 2010.
Sesuai regulasi, pemenang Liga Champions Eropa berhak menempati satu tempat di babak semifinal.
Mereka akan menghadapi Seongnam Ilhwa Chunma, tak lain tim yang sedang dipimpin Shin Tae-yong.
Dalam kesempatan itu, racikan Shin Tae-yong belum bisa membawa Seongnam mengalahkan Inter Milan.
Inter yang diperkuat Wesley sneijder membungkam Sasa dan kolega tiga gol tanpa balas.
Setelah pertandingan, Shin Tae-yong mengungkapkan, timnya telah memberikan yang terbaik meskipun hasil akhir tak berpihak kepada mereka.
"Skor mungkin 3-0, tetapi pemain kami mmberikan yang terbaik hingga akhir pertandingan," ucap Shin Tae-yong, dikutip dari situs resmi FIFA.
"Para pemain Inter secara fisik lebih kuat, juga keterampilan indvidu mereka lebih baik. Itulah salah satu alasan mengapa kita kalah," ujarnya melanjutkan.
Capaian itu merupakan yang tertinggi bagi Shin Tae-yong di level klub sebelum akhirnya menjadi juru taktik Timnas Korea Selatan.
Kini, Shin Tae-yong tinggal menunggu peresmian dari PSSI untuk menjadi pelatih Timnas Indonesia.
Layak dinantikan racikan pelatih berusia 49 tahun itu untuk perubahan Timnas Indonesia.
(Tribunnews/Haikal/Sina/Gigih)