Lini belakang Arema fC nampak keropos dengan menjadi tim kedua dengan rasio kebobolan paling banyak yakni 62.

Tentu saja evaluasi menghasilkan keputusan pahit dengan dilepasnya deretan pemain bintang.

Alih alih Aremania menantikan deretan pemain bintang yang didatangkan manajemen, Singo Edan justru menggaet amunisi muda dan minim pengalaman di Liga 1.

Sekalipun memiliki pengalaman, namanya tak begitu mengkilap di bandingkan amunisi yang didatangkan Bali United.

Serdadu Tridatu berhasil menggaet sederet pemain kelas wahid bahkan berlabel timnas.

Sebut saja Nadeo Argawinta hingg Hariono resmei berseragam kampiun Liga 1 musim 2019 itu.

Berbagai pertanyaan dan kritikan mengalir bagi Singo Edan.

Berkaca ke belakang, Singo Edan merupakan tim besar dengan kualitas tim yang dijejali pemain bintang.

Dari musim ke musim, Arema FC sellu ditempati oleh pemain kelas wahid di kompetisi Liga Indonesia.

Mulai dari Firman Utina, Kurnia Meiga, Noh Alam Syah, Christian El Loco Gonzales, Gustavo Lopez, Marcio Souza hingga Herman Dzumafo pernah berseragam Arema FC.

Namun hingga kini, ketika tim kontestan Liga 1 seperti Persebaya hingga Madura united mendatangkan deretan pemain bintang, hal tersebut tak berlaku bagi kubu Singo Ean.

Sejauh ini baru tujuh pemian resmi yang diketahui bergabung Singo edan.

Ketujuh pemain tersebut meliputi Ganjar Mukti, Aji Saka, Nurdiansyah, Dave Mustaine, Kushedya Hari Yudo, Syaiful Indra Cahya hingga Bagas Adi Nugraha.

Praktis nama Bagas Adi yang memiliki nama besar hingga kapasitas yang mumpuni.