Sadio Mane Sering Nyamar Jadi Orang Biasa Saat ke Masjid, Bersihkan Toilet dan Tanggalkan Kemewahan
Sosok Sadio Mane, kesederhanaan, rendah hati dan dermawan yang ingin memajukan negaranya, Senegal. Berikut profil Sadio Mane.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Husein Sanusi
"Dia memiliki banyak inisiatif dan membantu membangun sebuah masjid di desa asalnya (Bambali, red)," ujar Al-Thabi menjelaskan kepada BBC.
Satu bulan yang lalu, Legit.ng memberitakan sisi Sadio Mane yang menunjukkan kepeduliannya terhadap Senegal.
Sadio Mane menyisihkan gajinya untuk membangun sekolah, rumah sakit, masjid, dan stadion untuk warga Senegal.
Selain itu, dia juga memberikan dana untuk proyek kemanusiaan.
"Saya pikir saya adalah panutan yang sangat penting untuk memberikan contoh yang baik dan juga membantu orang yang membutuhkan," ucap Mane, dikutip dari Briefly.co.za.
"Bahkan tidak hanya bagi pemain sepak bola, melainkan untuk setiap jenis manusia memberikan kepada mereka yang membutuhkan," ujarnya melanjutkan.
Profil Sadio Mane
Sadio Mane lahir pada 10 April 1991 di sebuah desa kecil bernama Sedhiou, Senegal.
Dia tumbuh dan berkembang dalam kondisi keluarga yang kurang mampu di Bambali, menurut pemberitaan thefamouspeople.com.
Karirnya sebagai pemain sepak bola tumbuh ketika melihat Senegal berhasil mencapai puncak di Piala Dunia 2002.
Dia kemudian melarikan diri dari rumah untuk mencari pengalaman.
Laga uji cobanya disaat umur 16 tahun terancam karena memiliki peralatan yang tidak lengkap.
"Saya tidak terlihat seperti pesepakbola," kata Sadio Mane kepada France Football, dikutip dari situs resmi FIFA.com.
"Saya mengenakan celana yang tidak mirip dengan celana pendek sepak bola. Dan sepatu bot yang robek di bagian samping yang telah saya perbaiki dengan kawat sebaik mungkin," lanjutnya.