Persebaya Surabaya Pastikan Makan Konate Rekrutan Terakhir Jelang Kompetisi Musim Liga 1 2020
Makan Konate menjadi pemain ke-28 Persebaya musim ini. Dengan rincian, 15 pemain diantaranya merupakan pemain yang memperkuat Persebaya musim lalu.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Makan Konate, gelandang asing asal Mali akhirnya tiba di Surabaya.
Pemain 28 tahun yang musim lalu memperkuat Arema FC itu dikenalkan pada publik di kantor Persebaya Surabaya, Sabtu (1/2/2020) siang.
Sebelumnya, Persebaya hanya memperkenalkan secara singkat Makan Konate lewat cuplikan video yang diunggah Persebaya pada Kamis (16/1/2020) lalu.
Semenjak itu, Makan Konate terus berada di negaranya dan baru tiba di Surabaya.
Makan Konate menjadi pemain ke-28 Persebaya musim ini. Dengan rincian, 15 pemain diantaranya merupakan pemain yang memperkuat Persebaya musim lalu.
"Tandatangan kontrak kami lakukan hari ini. Konate jadi pemain paling akhir yang direkrut Persebaya," terang Manajer Persebaya Surabaya, Candra Wahyudi, Sabtu (1/2/2020).
Makan Konate juga menjadi rekturan pemain asing Persebaya musim ini.
Tiga pemain asing sebelumnya, David da Silva (striker/Brazil), Aryn Williams (gelandang/Australia), dan Mahmoud Eid (gelandang/Pelestina).
Manajemen Persebaya berharap dengan kualitas Makan Konate bisa menambah kekuatan Persebaya, terutama bisa meraih gelar juara.
Bersama Arema FC di Liga 1 2019 lalu, Makan Konate ciptakan 16 gol dan 11 assist dari 33 penampilannya.
Bahkan, assist Makan Konate menjadi yang terbanyak kedua di Liga 1 2019 dibawah Rizky Ripora (Barito) dengan 13 assist.
"Harapannya dia (Makan Konate) bisa menambah dan melengkapi kekuatan Persebaya, sehingga target kami tahun ini bisa meraih juara bisa tercapai," harap Candra.
Ditambahkan Candra, Makan Konate kemungkinan besar akan menjadi rekrutan terakhir Persebaya.
"Saya kira akan menjadi (pemain) yang terakhir, cuma memang kuota pemain Persebaya belum sepenuhnya, masih ada ruang kalau kami mau memaksimalkan sampai 30 pemain. Cuma komunikasi dengan pelatih, kayaknya sudah cukup," jelas Candra Wahyudi.