Manchester City Dihukum Tampil di Liga Champions Dua Musim, Akhir Era The Citizen & Sheikh Mansour?
Nasib tragis tengah menimpa Manchester City pasalnya mereka baru saja mendapat hukuman berupa larangan tampil di Liga Champions selama dua musim.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Apa Dampaknya Bagi Keuangan Klub?
Pakar Keungan Sepak Bola, Kieran Maguire selaku dosen University Liverpool mencoba mengungkapkan pandangan terkait hal tersebut.
Dilansir dari BBC, Kieran Maguire menilai akan ada dampak yang cukup signifikan utamanya dalam pandangan finansial jika Manchester City harus absen dalam ajang Liga Champions dalam dua musim beruntun.
Liverpool yang memenangkan trofi si Kuping Besar musim lalu saja mendapatkan uang kurang lebih sebesar £150 juta dari ajang Liga Champions.
Andaikan klub seukuran City harus absen, bisa jadi ia akan kehilangan seperempat hingga seperti dari pendapatan utama mereka.
"Bermain di kompetisi bergengsi Eropa memiliki daya tarik sehingga dampak tersebut akan membuat tim anda kesulitan merekrut pemain bintang," ujar Kieran Maguire.
Hal itulah yang menjadi dampak lain di balik embargo Manchester City yang dilarang berpartisipasi dalam ajang Liga Champions hingga 2022.
Baca: Breaking News: Manchester City Resmi absen Liga Champions Musim Depan! Ini Alasannya
Apakah ini merupakan akhir dari sebuah era The Citizen?
Kasus yang tengah menimpa Manchester City tersebut bukan hanya berpeluang menjadi akhir era Pep Guardiola.
Namun, kasus tersebut juga berdampak lebih luar bagi Era yang tengah dibangun oleh Sheikh Mansour.
Semenjak pemberhentian Mark Hughes sebagai pelatih Manchester pada tahun 2009.
Sejak saat itulah, era kebangkitan Manchester City coba dimulai.
The Citizen selalu bisa menjadi tim yang turut dalam perburuan gelar juara setiap musimnya.
Kedatangan para pemain bintang pun juga semakin menambah armada Manchester City untuk merajai Eropa bisa terwujud.
Hanya saja, nasib yang kini dialami membuat Manchester City justru berada dalam dilema besar.
Jika banding mereka ditolak, tentu hal itu akan merusak semua pekerjaan dan impian yang tengah dibangun tersebut.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)