Analisis Permainan Arema FC vs Barito Putera: Ala 'Malangan' Dominan, Lini Belakang jadi Sorotan
Arema FC berhasil mengembalikan gaya khas 'Malangan' dalam pertandingan kontra Barito Putera.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Arema FC berhasil mengembalikan gaya khas 'Malangan' dalam pertandingan kontra Barito Putera.
Berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (23/2/2020), Arema FC berhasil mengalahkan Laskar Antasari (julukan Barito putera) dengan skor meyakinkan 3-0.
Gol kemenangan tim asuhan Mario Gomez dicetak oleh Dave Mustaine (5), Jonathan Bauman (12), dan Titan Agung (82).
Baca: Hasil dan Analisis Arema FC vs Barito Putera: Singo Edan Unggul 3-0, Umpan Direct Jadi Catatan
Baca: Carut-Marut Aktivitas Transfer Arema FC Jelang Liga 1 2020: Rencana Buang Satu Pemain
Berbagai catatan positif berhasil ditorehkan klub yang memiliki julukan Singo Edan tersebut.
Kendati demikian, Singo Edan masih memiliki kendala dalam segi permainan, terutama dalam build-up serangan.
Berikut catatan laga Arema FC kontra Barito Putera menurut pantauan Tribunnews.com:
1. Kembalinya Permaianan Khas 'Malangan'
Singo Edan berhasil mengembalikan permainan Singo Edan yang sempat menghilang.
Musim 2009/2010, kala masih bernama Arema Indonesia, tim kebanggaan Aremania dan Aremanita tersebut memiliki skema permainan yang terkenal dengan "Malangan".
Permainan tersebut mengandalkan kerja keras dan etos perjuangan sepanjang permaianan, meliputi ngeyel, ngotot namun menghibur.
Pada pertandingan kontra Barito Putera, para pemain Arema FC menunjukkan gaya permainan tersebut.
Baca: Hasil dan Analisis Arema FC vs Barito Putera: Singo Edan Unggul 3-0, Umpan Direct Jadi Catatan
Baca: Carut-Marut Aktivitas Transfer Arema FC Jelang Liga 1 2020: Rencana Buang Satu Pemain
Pressing tinggi selalu diterapkan, baik di area sendiri maupun pertahanan tim lawan.
Skema tersebut yang membuat Laskar Antasari kesulitan menemukan form terbaiknya.
Alhasil, tim asuhan Djadjang Nurdjaman hanya sanggup mengandalkan strategi counter attack melalui kecepatan Ambrizal Umanailo dan Ilham Udin.