Bicara Soal Aksi Tendang Botol, Pelatih Persija Ungkap Alasan Ganti Sandi Sute dengan Evan Dimas
Menurut Farias, tim pelatih Persija memiliki pertimbangan khusus menarik keluar pemain bernomor punggung 39 tersebut.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih kepala Persija Jakarta, Sergio Farias akhirnya buka suara soal perilaku seorang pemainnya, Sandi Darman Sute.
Seperti diketahui, Sandi Sute terlihat meluapkan rasa emosionalnya dengan menendang botol minum ke arah bench pemain Persija.
Bahkan, pemain asal Palu, Sulawesi Tengah, itu memilih langsung masuk ke ruang ganti tanpa menyalami tim pelatih dan rekan-rekan setimnya di Persija Jakarta.
Baca: Lima Hal Menarik dari Arema FC Musim 2020: Terisa Dua Pemain dari Skuad Juara
Baca: Daftar 31 Pemain PSIS Semarang dan Jadwal Laga Skuat Mahesa Jenar di Putaran Pertama Liga 1 2020
Baca: Kondisi Persija: Liga Belum Mulai, Skuat Macan Kemayoran Kelelahan?
Kekesalan itu diluapkan Sandi Sute setelah digantikan oleh tim pelatih Persija Jakarta pada menit-menit awal pertandingan menghadapi Borneo FC.
Tim pelatih Macan Kemayoran memilih menarik keluar Sandi Sute pada menit ke-20 dan memasukan Evan Dimas Darmono.
Menurut Farias, tim pelatih Persija memiliki pertimbangan khusus menarik keluar pemain bernomor punggung 39 tersebut.
Peran Sandi Sute di laga menghadapi Borneo FC kurang terlihat di dalam pertandingan.
Selain itu, aliran bola para pemain Persija Jakarta kurang berjalan dengan baik di menit-menit awal pertandingan.
Tim pelatih skuat Ibu Kota mengambil langkah cepat dengan menarik keluar Sandi Sute dan memasukan Evan Dimas.
"Saya terpaksa ganti dia (Sandi Sute) untuk perbaiki permainan tim. Kita punya satu pemain di gelandang kurang berfungsi, terlalu kebelakang, dan susah buat kita untuk sirkulasi karena dia turun terus ke gelandang bertahan," kata Sergio Farias saat jumpa pers, Minggu (1/3/2020).
Pelatih berkebangsaan Brasil itu menganggap wajar perilaku yang ditunjukan Sandi Sute.
Menurut Farias, hal itu merupakan bentuk kekecewaan karena setiap pemain memiliki motivasi besar ingin membantu tim.
Baca: Lima Hal Menarik dari Arema FC Musim 2020: Terisa Dua Pemain dari Skuad Juara
Baca: Daftar 31 Pemain PSIS Semarang dan Jadwal Laga Skuat Mahesa Jenar di Putaran Pertama Liga 1 2020
Baca: Kondisi Persija: Liga Belum Mulai, Skuat Macan Kemayoran Kelelahan?
"Pasti semua pemain siap dan ingin main, dan mungkin ada beberapa hal yang bisa terjadi dan itu normal," terangnya.
Lebih lanjut, Farias memilih menutup rapat-rapat permasalahan tersebut dari timnya.
Pelatih berusia 52 tahun itu memilih fokus dan mempersiapkan tim guna menyongsong pertandingan lanjutan Liga 1 2020.
"Yang penting tim kita sudah bermain kompak untuk kemenangan ini, dan kita tetap bersama hingga akhir kompetisi," tutur mantan pelatih Pohang Steelers tersebut.