Arema vs Persib Terancam Ditunda Akibat Virus Corona, Kapten & Pelatih Maung Bandung Angkat Bicara
Kapten Persib Bandung, Supardi Nasir dan sang pelatih, Robert Alberts angkat bicara mengenai kemungkinan ditundanya laga Arema vs Persib.
Penulis: Atreyu Haikal Rafsanjani
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Kapten Persib Bandung, Supardi Nasir dan pelatih Persib, Robert Alberts berkomentar mengenai kemungkinan tertundanya laga melawan Arema FC karena Cirus Corona.
Persib dijadwalkan bertandang ke markas Arema FC, Stadion Kanjuruhan pada lanjutan pekan kedua Liga 1 2020, Minggu (8/2/2020).
Namun ada kemungkinan laga ini akan ditunda setelah masuknya Virus Corona ke Indonesia.
Baca: Laga Persija Vs Persebaya Ditunda karena Corona, Ini Kata Marc Klok
Baca: Persija Jakarta Hormati Keputusan Penundaan Laga Lawan Persebaya Surabaya kata Ferry Paulus
Mengenai kemungkan tersebut, Kapten Maung Bandung Supardi menegaskan akan mengikuti setiap keputusan dan enggan menganggap sepele mengenai virus Corona tersebut.
"Apa yang diputuskan sama pemerintah kita, ya itu pasti untuk kebaikan bersama, itu harus didukung."
"Karena ini bukan masalah yang sepele, ini masalah yang serius. Tapi bukan untuk menghentikan tapi menunda saja," terang Supardi dilansir Tribun Jabar.
Jika tidak jadi ditunda kemungkinan laga akan digelar tanpa penonton dan Supardi tetap akan fokus mencuri poin.
"Ya demi kemaslahatan, kita ikuti. Pengaruh atau tidak bagi kita atau Arema FC ya tetep enggak pengaruh."
"Ada atau tidak penonton ya misi kita tetap sama, kita fokus sama tim kita," ujar pemain berusia 36 tahun tersebut.
Baca: Jakarta United FC Mulai Tentukan Pemain Usai Kalahkan Persija Jakarta U-20 kata Iwan Setiawan
Baca: Rekor Pertemuan Arema FC Vs Persib Bandung: Maung Pernah Kebobolan 5 Gol Sekaligus
Senada dengan sang kapten, pelatih Persib, Robert Alberts mengatakan tidak masalah dengan keputusan yang diambil dan menegaskan kesehatan itu lebih penting dibandingkan apapun.
"Jadi kami harus bersiap dengan itu. Apa yang lebih penting, kesehatan seseorang, soal bagaimana satu orang itu akan meninggal atau sebuah pertandingan sepakbola."
"Saya pikir, kami tahu lingkungan di stadion adalah lingkungan yang berbahaya untuk menyebarnya penyakit. Karena itu, kami harus bersiap untuk mengikuti perintah otoritas soal kesehatan dan saran dari FIFA," terang Alberts.
Secara pribadi pun, Alberts mengatakan enggan menempatkan diri dalam keadaan berisiko dan kesehatannya lebih penting.
"Bagi saya pribadi, kesehatan dan hidup saya lebih penting dari sekadar menempatkan diri dalam situasi yang berisiko. Saya masih ingin hidup untuk 20 tahun ke depan setidaknya," terang pelatih asal Belanda tersebut.