Mario Gomez Beberkan Alasan Gaet Gitra Yuda Gabung Arema FC: Ada Peran Asisten Pelatih
Mario Gomez beberkan alasan menggaet Gitra Yuda yang menjadi rekrutan terakhir Arema FC guna mengarungi kompetisi Liga 1 2020.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Gigih
"Lini depan kami kurang tenang dalam menyelesaikan beberapa peluang."
"Lini belakang dan lini depan ini yang akan jadi bahan evaluasi kami," ujarnya.
Kondisi tersebut tentu catatan yang mengkhawatirkan bagi Arema FC, berkaca deretan pemain potensial menghiasi kualitas lini serang Singo Edan.
Sebut saja Jonathan Bauman, Elias Alderete, M Rafli, KH Yudo hingga Dedik Setiawan.
Meskipun dapat dikatakan terlalu dini untuk menilai kurang tajamnya lini serang Singo Edan, namun hal tersebut dapat dikatakan wajar, mengingat capaian musim lalu.
Perlu dicatat, Arema FC merupakan tim dengan produktivitas gol tertinggi di musim 2019.
Singo Edan dari 34 laga yang telah dilakoninya mampu mengemas 59 gol.
Lesakan Arema FC bahkan lebih banyak dari Persebaya Surabaya yang mampu mengoleksi 57 gol.
Bahkan Bali United yang merupakan juara Liga 1 musim 2019 hanya mampu mengemas 48 gol.
Kendati demikian, catatan menarik dari 3 laga yang telah dilakoni Arema FC ialah lini pertahanan kala Singo Edan mampu membukukan clean sheet.
Capaian tersebut mampu diperoleh Arema FC kala bersua dengan PS Tira, tepatnya di pekan perdana Liga 1 2020.
Uniknya, SIngo Edan tak kebobolan sama sekali ketika Mario Gomez selaku pelatih kepala Arema FC memainkan kuartet Syaiful Indra, Bagas Adi, Hanif Sjahbandi, dan Johan Farizi.
Tentu dimainkannya Hanif di lini pertahanan bukanlah merupakan hal yang baru.
Meskipun demikian, musim lalu, Hanif lebih banyak bermain di sektor gelandang bertahan maupun gelandang serang.
Namun posisi Hanif Sjahbandi digantikan oleh Matias Malvino ketika Arema FC harus mengakui keunggulan Persib Bandung.
Pun saat bermain di kandang PSIS Semarang, absennya Bagas Adi Nugroho akibat cedera membuat lini belakang Arema FC nampak rapuh.
(Tribunnews.com/Giri)(Kompas/Suci Rahayu)