Cerita Manolo Gabbiadini Striker Sampdoria Terinfeksi Covid-19, Tidak Demam & Sempat Alami Pusing
Cerita Manolo Gabbiadini Striker Sampdoria Terinfeksi Covid-19, Tidak Demam & Sempat Alami Pusing
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Daryono
Mendengar hasil test yang diungkapkan sang dokter, Gabbiadini terkejut dan berpikir itu sebuah lelucon.
Baca: Skenario Dimulainya Liga Italia dan Coppa Italia, Presiden FIGC Isyaratkan Dimulai Pada 3 Mei
Setelah itu ia terpukul dan merenungi apa yang telah dilakukannya sebelumnya.
Gabbiadini sempat keluar rumah untuk pergi ke berbelanja dan secara tidak langsung ia menularkan virus tersebut.
“Saya pikir itu harus menjadi lelucon. Saya tidak mengharapkan ini, karena suhu tubuh saya langsung turun kembali."
"Saat itulah saya mulai merenungkan coronavirus ini. Jika dokter mengatakan kepada saya untuk menunggu satu hari sebelum melakukan tes, saya tidak akan repot melakukannya sama sekali, karena saya merasa baik-baik saja."
"Mungkin, tanpa berpikir saya positif, saya akan pergi ke pasar, membeli buah dan mengambil risiko mengirimkannya ke orang yang lebih tua tanpa tahu itu sedang terjadi. Pikiran itu menyiksaku." terangnya.
Baca: UPDATE, Daftar 25 Pesepakbola yang Terjangkit Virus Corona, dari Juventus, Chelsea hingga Espanyol
Adapun kondisi Gabbiadini saat ini telah berangsur pulih dan dalam pengawasan dokter yang menanganinya.
"Saya tidak tahu bagaimana saya mendapatkan penyakit ini. Saya harus berada di karantina selama 14 hari dan kemudian, sebelum pergi, melakukan tes lagi dengan dokter."
“Sampdoria mengkonfirmasi kepada saya selama periode ini bahwa klub itu benar-benar sebuah keluarga."
"Ada banyak kasus positif di dalam klub, termasuk dokter, yang untungnya membaik sekarang. Ada situasi yang membuat Anda lebih dekat bersama. " tuturnya.
Disisi lain ia memikirkan nasib keluarganya yang berada di Bergamo.
Bergamo merupakan wilayah terparah di Italia yang dikabarkan telah memakan banyak korban akibat Covid-19.
“Saya khawatir untuk keluarga saya dan semua orang di Bergamo. Orang tua saya terkunci di rumah mereka, saya berbicara dengan mereka setiap hari, tetapi saya melihat mereka hampir sebulan yang lalu."
"Mereka memberi tahu saya ketika membuka jendela, yang bisa mereka dengar hanyalah bunyi sirene ambulans." tutupnya.
(Tribunnews.com/Ipunk)