Masalah Arema FC, PSIS Semarang & Persebaya Surabaya Akibat Liga 1 2020 yang Ditunda
Masalah Arema FC, PSIS Semarang dan Persebaya Surabaya Akibat Liga 1 2020 yang Ditunda karena Pandemi Corona, Selasa (24/3/2020)
Penulis: Gigih
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Jeda Liga 1 2020 ternyata tidak menguntungkan bagi beberapa klub di Indonesia.
Pasalnya, muncul masalah seperti membengkaknya anggaran, kesulitan mencari tempat latihan hingga momentum yang terhenti di tengah Liga.
Berikut adalah permasalahan Arema FC, PSIS Semarang dan Persebaya Surabaya karena ditundanya Liga 1 2020.
Baca: Liga 1 2020 Ditunda Karena Virus Corona, GM PSIS Semarang Keluhkan Anggaran yang Membengkak
Baca: Juventus Panaskan Perburuan Gelandang Valencia, Ferran Torres
1. Arema FC, Kesulitan cari tempat latihan, TC dibatalkan
Sebelum virus Corona masuk ke Indonesia, hingga membuat kompetisi Liga 1 dan 2 2020 dihentikan sampai waktu yang tidak ditentukan oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), tim pelatih Arema FC sebenarnya sudah merencanakan akan menggelar TC.
Rencana awal TC akan digelar seusai tim diliburkan lima hari setelah melawan PSIS Semarang, Sabtu (14/3/2020) lalu.
Tepatnya TC rencananya akan digelar, Minggu (22/3/2020).
Namun karena virus Corona yang menyebar di beberapa daerah di Indonesia, akhirnya TC dipastikan batal.
Bahkan sebelumnya, pemain yang seharusnya sudah mulai latihan, Jumat (20/3/2020) lalu, mendapat perpanjangan libur sampai, Selasa (31/3/2020) mendatang.
"Menyikapi surat edaran dari pihak kepolisian, arahan dari Dinkes dan saat ini Kota Malang berada dalam zona merah terkait Covid-19.
Tim sementara memperpanjang libur sampai 31 Maret 2020," ujar Asisten Pelatih Arema FC, Charis Yulianto pada TribunJatim.com, Minggu (22/3/2020).
"Pemain tetap harus latihan individual. Pelatih fisik masih menyusun program latihan buat pemain selama libur," lanjutnya.
Baca: Masalah Persebaya Surabaya, Bukan Hanya Perkara Rivky Mokodompit atau Angga Saputra
2. PSIS Semarang, Anggaran tim membengkak
General Manager PSIS Semarang Wahyu "Liluk" Winarto, mengatakan pihaknya menghormati apapun keputusan dari federasi.