Liga 1 Berhenti, Klub Boleh Bayar Gaji Pemain 25 Persen, Gelandang Persija: Saya Selalu Bersyukur
Pemain berusia 28 tahun itu menyadari kondisi tersebut merupakan yang terbaik untuk menghindari pemain terjangkit virus corona
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Federasi sepak bola Indonesia (PSSI) mengeluarkan keputusan terbaru mengenai pemberian gaji kepada pemain di tengah pandemi Virus Corona - Covid 19.
Dalam surat yang ditandatangani Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan memutuskan, setiap klub Liga 1 dan Liga 2 berhak melakukan perubahan kontrak kerja yang telah disepakati antara klub dan pemain, pelatih serta ofisial atas kewajiban pembayaran gaji di bulan Maret, April, Mei, Juni 2020.
Klub hanya diberikan kewajiban membayar maksimal 25 persen dari nilai yang tertera di dalam kontrak kerja.
Adanya perubahan aturan tersebut menimbulkan perdebatan dikalangan pemain dan pihak-pihak lainnya.
Gelandang Persija Jakarta, Sandi Darman Sute mengaku sudah mengetahui keputusan terbaru yang dikeluarkan PSSI.
Sandi enggan berpendapat lebih jauh mengenai permasalahan gaji dengan timnya saat ini Persija Jakarta.
Pemain asal Palu, Sulawesi Tengah, itu memilih bersyukur dengan pendapatan dan pencapaian yang sudah dimilikinya saat ini.
"Kalau masalah itu saya tidak mau bicara, yang jelas saya selalu bersyukur," kata Sandi Sute.
Akibat virus corona, kompetisi sepak bola Liga 1 dan Liga 2 terpaksa dihentikan sementara waktu sampai tanggal 29 Mei 2020.
PSSI memilih menghentikan sementara waktu kompetisi sepak bola di Indonesia untuk menghindari para pemain dan seluruh stake holder di dunia sepak bola dari virus corona.
Jika virus corona bisa ditangani sebelum tanggal 29 Mei 2020, maka kompetisi Liga 1 dan Liga 2 bisa digulirkan kembali pada 1 Juli 2020.
Namun, jika kondisi semakin memburuk atau tidak tertangani, maka PSSI memutuskan menghentikan Liga 1 dan Liga 2.
Pemain berusia 28 tahun itu menyadari kondisi tersebut merupakan yang terbaik untuk menghindari pemain dan elemen lainnya dari terjangkit virus corona.
"Sebagai pesepakbola pastinya sedih, hanya saja ini semua demi kebaikan kita bersama, demi kesehatan orang-orang banyak," ujar Sandi.
Sandi juga mengaku sedih melihat penyebaran virus corona di Indonesia yang semakin mengkhawatirkan.
Pemerintah Republik Indonesia diharapkan bisa cepat menghentikan penyebaran virus tersebut agar kompetisi bisa berjalan normal.
"Saya hanya berharap semoga Covid-19 ini bisa segera berakhir dan kami bisa berkompetisi lagi," tutur mantan pemain Bali United tersebut.