Liga Inggris Belum Tentu Bergulir Bulan Mei dan Terapkan Kebijakan Pemotongan Gaji 30%
Liga Inggris belum tentu bergulir pada Mei dan terapkan kebijakan pemotongan gaji sebesar 30 persen.
Penulis: Gigih
Editor: Sri Juliati
Di dalam 55 anggota tersebut terdapat perwakilan klub, liga dan asosiasi sepakbola negara.
Mereka menganggap Juli adalah waktu yang tepat untuk memulai kembali Liga yang terhenti karena wabah virus corona.
"Adalah hal yang sangat penting untuk menjelaskan meskipun wabah sedang menyerang, tidak menghalangi kompetisi yang sedang berjalan, semua gelar ditentukan oleh hasil pertandingan."
"Sebagai bentuk dari tanggung jawab dalam olahraga, kami memastikan, semua sudah direncanakan dan semua kemungkinan sudah kami analisis, sehingga kami memiliki solusi."
"Kami yakin, sepakbola bisa kembali dalam beberapa bulan, yang tentu ditentukan oleh otoritas terkait dan kami yakin, segala keputusan untuk menyelesaikan liga saat ini adalah hal yang prematur dan tidak adil," seperti penjelasan resmi UEFA.
UEFA akan kembali menggelar rapat pada Rabu (8/4/2020) mendatang.
Pernyataan yang dilontarkan UEFA tidak lepas dari beberapa liga yang mendesak penghentian kompetisi.
Belanda misalnya, beberapa klub dan otoritas liga meminta pada induk sepak bola mereka, KNVB untuk menghentikan Liga di tengah wabah.
Pihak UEFA kini bekerja keras untuk menyiapkan semuanya agar paling lambat liga bisa kembali berjalan pada 30 Juni 2020.
"Kami menyiapkan tim dan beberapa pertemuan untuk memastikan kompetisi tetap berjalan, kami menyiapkan rencana untuk itu.
"Fokus saat ini untuk membuat skenario Liga selesai di bulan Juli dan Agustus, untuk membuat jadwal UEFA dan liga domestik sejalan, manajemen waktu sangat penting saat ini dengan jadwal yang sangat terlambat."
"Krisis kesehatan saat ini yang disebabkan oleh penyebaran Covid-19, memberikan ancaman terhadap kesehatan masyarakat."
"Ini merupakan prioritas nomor satu yang tidak terbantahkan, telah secara dramatis menghantam semua industri dan sektor ekonomi."
Demikian isi surat yang ditandatangani Presiden UEFA Aleksander Ceferin, Ketua ECA Andrea Agnelli, dan Presiden El Lars-Christer Olsson.
Baca: Pesenam Amerika Serikat Menangis Dengar Berita Penundaan Olimpiade Tokyo 2020