Pelatih Arema FC Ungkap Pentingnya Komunikasi di Tengah Libur Kompetisi
Asisten pelatih Arema FC, Charis Yulianto menjelaskan pentingnya komunikasi yang harus di jaga antar pemain dengan jajaran pelatih Singo Edan.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Gigih
"Lini belakang kami sangat rapuh. Lini depan kami kurang tenang dalam menyelesaikan beberapa peluang."
Musim lalu, Singo Edan memiliki masalah yang sama yakni di sektor pertahanan.
Duet yang digaang oleh Hamka Hamzah-Arthur Cunha harus rela kebobolan sebanyak 62 kali
Capaian tersebut paling banyak kedua setelah Badak Lampung.
"Lini belakang dan depan ini akan jadi bahan evaluasi kami," tandas Charis Yulianto.
Sedangkan dari manajemen sendiri, mereka tentu sedang memikirkan cara untuk mendapatkan pemasukan sekalipun kompetisi dihentikan.
Kendala yang dihadapi oleh Arema FC ialah mendapatkan pemasukan, sedangkan pihak klub harus tetap membayarkan 25 persen gaji pemain saat libur kompetisi.
Kondisi tersebut diperparah dengan toko Arema FC Store saat ini ditutup sementara akibat corona.
Praktis manajemen Singo Edan berupaya untuk mendapatkan pemasukan tim dari penjualan jersey hingga pernak-pernik tim via online.
Meskipun demikian, disampaikan oleh General Manager Arema FC, penjualan via online secara omset menurun hingga 70 persen dibanding sebelum adanya wabah penyakit corona tersebut.
Selain dari penjualan via online, Ruddy Widodo menyatakan untuk mengatasi kondisi tersebut ialah petinggi klub mengeluarkan uang pribadi agar bisa memberikan hak kepada pemainnya
"Gaji pemain, official dan karyawan ya dari kantong pribadi owner," jelasnya seperti yang dilansir dari Tribun Jatim.
Saat ini kompetisi baik Liga 1 dan Liga 2 ditangguhkan hingga 29 mei 2020.
Kompetisi dapat berlgulir pada awal bulan Juli dengan syarat kondisi di rasa telah aman maupun pemerintah telah mencabut status kondisi darurat.
(Tribunnewscom/Giri)(Surya.co.id/Dya Ayu)(SuryaMalang/Dya Ayu)