Kisah Teman Sekamar Cristiano Ronaldo di Man United: Ke Persebaya, Main Tarkam, Kini di Divisi Lima
Belasan tahun setelah momen debut mereka, jalan hidup Djemba-Djemba dan Ronaldo bak bumi dan langit.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Dia mencoba peruntungan ke Burnley, lalu terlempar dari Inggris ke Qatar SC, OB Odense di Denmark, Hapoel Tel Aviv di Israel, Partizan di Serbia, St Mirren di Skotlandia, Chennaiyin di India, sampai melabuhkan sauh di Indonesia.
Dalam usia 34 tahun kala itu, Djemba-Djemba direkrut Persebaya untuk kompetisi ISL 2015.
Namun, tak lama kontrak Djemba-Djemba terpaksa diputus.
Ia bahkan terdaftar mengikuti ajang "tarkam" bersama Persewangi Banyuwangi dan Persipa Padalarang untuk mengikuti turnamen amatir pada 2015.
Di tengah ujian karier ini, Djemba-Djemba kemudian memutuskan kembali ke Eropa, tujuannya merangkai mimpi masa kecil sebagai pesepak bola.
Terakhir, dia memperkuat Vallorbe-Ballaigues, klub divisi lima di Liga Swiss atas ajakan teman kecilnya semasa di Kamerun, Jacq Etonde.
Di sana, Djemba-Djemba menghargai arti kebahagiaan bukan cuma diukur dari berlimpahnya materi.
"Anak-anak saya tumbuh di Nantes (Prancis), dulu sangat sulit bertemu mereka hanya dua kali setahun. Kini saya hanya perlu naik kereta 2-3 jam untuk bertemu mereka. Hal ini lebih baik," ujarnya.
"Saya tidak berbeda dari teman-teman saya. Saya hanya cinta bermain sepak bola," kata Djemba-Djemba yang kini berusia 38 tahun.
Lantas, bagaimana hubungannya dengan Ronaldo?
"Kami masih suka saling kontak. Cristiano sangat sering ganti nomor ponsel, tapi ketika ingin berbicara dengannya, saya selalu tahu cara menghubunginya," tutup Djemba-Djemba.