Kedisiplinan PSIS Semarang Diukur Lewat Berat Badan: Bobot Bertambah Bakal Kena Denda
Di situ kan kelihatan mana yang tetap jaga kondisi atau tidak, dari lemak terlihat dan berat badan.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejak Liga 1 dihentikan sementara akibat pandemi Covid-19, para pesepakbola langsung dikembalikan klub ke rumah masing-masing.
Begitu juga dengan para pemain PSIS Semarang.
Meski demikian, asisten pelatih PSIS Semarang, Imran Nahumarury tak membiarkan anak asuhnya begitu saja.
Program latihan saat di rumah saja pun ia buat dan ia berikan tiap pekan.
Bahkan untuk melihat kejujuran para pemain, sebelum dikembalikan ke rumah masing-masing setiap pemain dicatat berat badannya.
“Dari mulai kita liburan kita bukin progran per minggu. Jadi dua minggu sekali habis, kita ubah program yang menyesukain kondisi pemain, karena kan kita tidak tahu pemain di daerahnya memungkinkan tidak latihan dengan program ini,” kata Imran saat dihubungi Tribunnews, Senin (11/5/2020).
“Kita juga punya cara untuk lihat pemain, sebelum libur mereka kita timbang dulu, pas balik kita timbang lagi. Di situ kan kelihatan mana yang tetap jaga kondisi atau tidak, dari lemak terlihat dan berat badan. Kalau itu terjadi (lebih berat badan) mereka harus denda,” jelasnya.
Selain itu, eks pemain Persija tersebut juga memberikan motivasi kepada para pemainnya untuk giat atau disiplin menjaga kondisi tubuh meski liga tengah libur.
“Saya kasih tahu anak-anak, kalian harus disiplin sama kondis tubuh kalin meski kondisi libur. Berkaca lah sama pemain bola luar, mereka tahu waktu, kapan harus jaga kondisi kapan harus libur,” kata Imran.
“Saya suka tekankan, kalau kalian mau mahal musim depan, mau dipertahankan musim depan atau tidak, kalau mau ya harus kerja keras,” tutupnya.