Presiden Persiraja Berharap Mundurnya 4 Petinggi PT LIB Bawa Perubahan Lebih Baik
Nazaruddin Dek Gam menyampaikan harapannya agar PT LIB jauh lebih baik setelah pengunduran diri keempat pejabat penting tersebut.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Sementara itu nama Maruarar Sirait muncul ke permukaan sebagai kandidat Direksi PT Liga Indonesia Baru (LIB) setelah mundurnya 4 petinggi tersebut.
Menilik pada posisi Direksi PT LIB yang kosong, mencuat ke permukaan nama Maruarar Sirait beserta Tommy Welly serta Tigor Shalom Boboy.
Khususnya Maruarar Sirait, ia terkenal bertangan dingin dalam beberapa tahun kebelakang untuk penyelenggaraan Piala Presiden.
Dikutip dari Kompas, turnamen sepak bola tersebut telah 4 kali dipimpinnya sebagai Ketua Steering Committee (SC).
Tak sampai disitu kiprah kesuksesannya, pria yang akrab disapa Ara ini juga sukses dalam bidang olahraga bola basket.
Menanggapi kabar bahwa dirinya menjadi kandidat Direksi PT LIB, Ara mengatakan bahwa dalam mengurus sebuah kompetisi memerlukan sebuah konsistensi.
Terutama pada kompetisi sepak bola di Indonesia baik Liga 1 maupun Liga 2.
Untuk menjadi pedoman kesuksesan menggelar Piala Presiden, dia menyatakan ada 4 komponen penting sebagai kunci suksesnya sebuah penyelenggaraan yang selama ini telah dibuktikannya.
Baca: Jersey Persija Jakarta Punya Harga Jual Tertinggi di Liga 1, Apparel Juara Janjikan Kualitas
Baca: Dana Subsidi Cair, Tunjangan Hari Raya untuk Arema FC Terjamin
“Pertama, harus konsisten harus di audit. Makanya Piala Presiden selalu di audit oleh PwC (PricewaterhouseCoopers). Auditor yang kelasnya internasional.
Apalagi Presiden Jokowi juga maunya sepak bola Indonesia ke wilayah internasional. Jadi harus auditornya internasional.
Makanya selama Piala presiden sepak bola empat kali penyelenggaraan selalu diaudit PWC dan hasilnya selalu bagus,” kata Maruarar Sirait dikutip dari Kompas.com.
“Nomor dua, tidak menggunakan uang negara. Kami buktikan selama kami membuat event Piala Presiden baik sepak bola empat kali dan basket sekali, tidak pernah menggunakan uang negara. Dan buktinya, sponsornya banyak.
Nomor tiga, semua hak-hak klub, hak-hak pemain, hadiah-hadiah tidak pernah terlambat,” lanjutnya.
Sementara satu poin lain yang dikedepankan Maruarar selama menjadi SC Piala Presiden adalah terkait pengaturan skor.
Dia menegaskan untuk bisa menjaga hal tersebut tidak terjadi maka perlu kolaborasi dengan pihak kepolisian dan juga TNI.
(Tribunnews.com/Ipunk) (Kompas.com/Ferril Dennys)