Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Ketum PSSI: Kompetisi Sedang Mati Suri, Jangan Ada Pihak yang Malah 'Mengompori'

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, segera menanggapi kritik Federasi Internasional Asosiasi Pesepak Bola Profesional

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Ketum PSSI: Kompetisi Sedang Mati Suri, Jangan Ada Pihak yang Malah 'Mengompori'
Tribunnews/Abdul Majid
Ketum PSSI Mochamad Iriawan saat diwawancarai setelah membuka Liga 2 2020 di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (14/3/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, meminta untuk menghentikan perdebatan terkait siapa yang diuntungkan dan dirugikan dalam kasus pemotongan gaji pemain di tengah pandemi COVID-19.

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, segera menanggapi kritik Federasi Internasional Asosiasi Pesepak Bola Profesional (FIFPro) terkait pemotongan gaji pemain di Indonesia.

Seperti diketahui, FIFPro melontarkan kritiknya yang menilai PSSI telah mengambil keputusan sepihak yang mengizinkan klub untuk memotong gaji pemain tanpa berkonsultasi dengan perwakilan pemain sepak bola di Indonesia.

Menanggapi kritik tersebut, Mochamad Iriawan justru meminta semua pihak untuk menghentikan perdebatan yang membahas pihak mana yang diuntungkan atau dirugikan dalam kasus ini.

Sebab menurutnya, perdebatan itu malah terkesan tidak berempati dengan kesulitan banyak orang yang sama-sama terdampak pandemi COVID-19.

"Hentikan berdebat tentang untung, rugi dan bunyi kontrak," ucap Mochamad Iriawan dilansir Bolasport.com dari Antara.

"Tidak ada guna memperdebatkan situasi bencana yang justru malah terkesan tidak berempati dengan kesulitan yang sama-sama dihadapi oleh bangsa."

Berita Rekomendasi

"Faktanya, saat ini kompetisi sedang mati suri. Jangan ada pihak yang malah 'mengompori'," tambahnya.

Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu melanjutkan bahwa PSSI sudah berkoordinasi dengan FIFA tentang kondisi darurat COVID-19 di Indonesia.

Oleh sebab itu, Iwan Bule berharap semua pihak tidak ikut memperburuk situasi darurat akibat virus corona.

Lebih baik, disebutkan olehnya, masing-masing pihak itu saling bekerja sama untuk bersama-sama melalui situasi pandemi dang bangkit menjadi lebih baik.

Purnawirawan Polri berpangkat Komisaris Jenderal itu juga menginginkan supaya seluruh pecinta sepak bola nasional untuk berlapang dada menerima kondisi sepak bola di Indonesia saat ini yang terdampak virus corona.

"Saya berharap semua pihak bisa saling berangkulan erat untuk bersama-sama bangkit dan bertahan hidup melewati bencana ini, baik itu klub, pemain, pelatih dan semua insan bola yg saling mengikat kontrak," tutur Iwan.

FIFPro sebelumnya melontarkan kritik keras terhadap PSSI yang dinilai tidak memperhatikan kesejahteraan pemain sepak bola di Indonesia.

Hal itu menyusul izin yang diberikan PSSI kepada klub peserta Liga 1 dan Liga 2 2020 untuk memotong gaji pemain hingga 75 persen.

Mirisnya, hampir semua klub Liga 2 memotong gaji pemainnya hingga mencapai 90 persen.

Akibat hal tersebut, FIFPro menilai PSSI telah mengabaikan standar internasional tentang kesejahteraan pemain.

"Fakta bahwa keputusan PSSI berlaku sejak Maret menunjukkan bahwa PSSI tidak peduli dengan standar internasional, apalagi soal kesejahteraan pemain di Indonesia," ujar Direktur Legal FIFPro, Roy Vermeer.

Sumber: BolaSport.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Persebaya
11
7
3
1
11
6
5
24
2
Persib
11
6
5
0
19
8
11
23
3
Borneo
11
6
3
2
16
7
9
21
4
Bali United
11
6
2
3
16
9
7
20
5
PSM Makasar
11
4
6
1
14
7
7
18
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas