Gestur Jadon Sancho, Achraf Hakimi, dan Marcus Thuram untuk Kenang Kematian George Floyd
Sejumlah pemain Bundesliga Jerman memberikan penghormatan seusai mencetak gol kepada George Floyd yang diduga meninggal karena kekerasan kepolisian.
Penulis: Atreyu Haikal Rafsanjani
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Sementara itu, gestur yang dilakukan Kaepernick saat mendengar lagu kebangsaan Amerika Serikat sebelum pertandingan NFL ini meiliki makna sebuah simbol dari perjuangan.
Weston McKennie
Pemain FC Schalke, Weston McKennie yang berasal dari Amerika Serikat memiliki cara tersendiri untuk menghormati Floyd.
Dirinya menggunakan armband yang bertuliskan Justice for George yang bermakna keadilan untuk George Floyd atas kematiannya.
Armband ini digunakan McKennie saat Schalke menjamu Werder Bremen pada Jumat (29/5) lalu.
Sayang di pertandingan tersebut Schalke kalah tipis 0-1.
Baca: Cerita WNI di Philadelphia soal Kerusuhan Akibat Kematian George Floyd: Kami Baik-baik Saja
Baca: Hasil dan Klasemen Bundesliga Pekan ke-29, Sancho Gemilang Borussia Dortmund Tempel Bayern Munchen
Jadon Sancho dan Achraf Hakimi
Dua pemain muda Borussia Dortmund, Jadon Sancho dan Achraf Hakimi tak ketinggalan untuk memberikan penghormatan pada Floyd.
Gestur ini dilakukan keduanya saat pertandingan melawan Paderborn.
Keduanya pun melakukan gestur yang sama dengan memamerkan kaus mereka yang bertuliskan "Justice for George Floyd".
Sancho yang pada pertandingan tersebut mencetak hattrick, melakukan selebrasi tersebut di menit 57 di gol pertamanya.
Sementara Hakimi, pemain yang dipinjam dari Real Madrid ini melakukan gestur tersebut setelah mencetak gol di menit 85.
Di pertandingan tersebut Dortmund mampu tampil trengginas dengan menang telak 1-6 atas tuan rumah Paderborn.
Kasus George Floyd sendiri sedang ramai dibicarakan di seluruh dunia terutama di Amerika Serikat.
Pria keturunan Afrika tersebut meninggal saat dibekuk polisi karena diduga terlibat kasus narkoba pada
George Floyd dijatuhkan ke tanah, kedua tangannya diborgol ke belakang.
Polisi mengunci gerakan George dengan menahan lehernya dengan menggunakan lutut.
Perlakuan polisi ini membuatnya tidak bisa bernafas dan akhirnya meninggal ketika dalam perjalanan ke rumah sakit.
(Tribunnews/Haikal)