Asisten Pelatih PSIS PSSI:Terapkan Protokol Kesehatan Seperti Jerman Jika Liga 1 Kembali Bergulir
Imran juga mengusulkan kepada PSSI agar memfokuskan protokol kesehatan seperti apa yang diterapkan di Liga Jerman.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Asisten Pelatih PSIS Semarang, Imran Nahumarury menyambut baik kabar akan bergulirnya kembali Liga 1 2020.
Sebelumnya ada kabar Liga 1 2020 bakal dihelat kembali pada September mendatang, namun kepastian tersebut masih menunggu keputusan final dari PSSI.
Salah satu alasan liga kembali bergulir yakni untuk menyambut sekaligus mempersiapkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun depan
Baca: Daftar Klub yang Setuju Vs Klub yang Tak Setuju Liga 1 2020 Dilanjutkan di Situasi Pandemi Covid-19
Baca: Termasuk Persib, Cuma Enam Klub yang Setuju Liga 1 2020 Dilanjut, Ini Kata Umuh Muchtar
“September liga (jalan), ya pada dasarnya kalau sudah normal pandemi ini secepatnya digulirkan tapi tergantung situasi dan kondisi karena kan akan banyak melibatakan banyak pihak. Kita juga tidak bisa pikirkan olahraganya saja, ada kesehatan yang lebih penting,” kata Imran saat dihubungi Tribunnews, Selasa (2/6/2020).
“Di sisi lain kita juga akan jadi tuan rumah Piala Dunia (U-20) tahun depan. Yang pasti pemain butuh wadah untuk mereka juga,” sambungnya.
Imran juga mengusulkan kepada PSSI agar memfokuskan protokol kesehatan seperti apa yang diterapkan di Liga Jerman.
Protokol kesehatan itu nantinya diberikan kepada klub-klub yang harus menerapkan hal terebut.
“Kalau kita merujuk apa yang dilakukan di Jerman itu jelas, kalau tidak salah ada 51 item yang harus dijalankan PSSI nya Jerman,” kata Imran.
“Mereka memutuskan untuk kick off ya item-item itu harus mereka jalankan. Diantaranya ya kita tahu seperti tidak ada seleberasi pelukan, tidak ada penonton, bench cadangan harus ada jarak satu meter, di luar lapangan tidak boleh ada suporter yang berdatangan, tidak ada nonton bareng di kafe-kafe,” jelasnya.
PSSI juga harus membuat sanksi-sanksi jika klub melanggar protokol kesehatan tersebut.