Risnah Mayliana: Kenal Persija dari Ayah, Punya Pengalaman Seksisme dari Oknum Jakmania
Risnah diajak ayahnya mendukung langsung Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno, ketika menghadapi Mitra Kukar
Editor: Toni Bramantoro
Ketika pulang ke rumah, kecintaan kepada tim Persija Jakarta mulai muncul.
Bahkan, Risnah merasa ingin merasakan atmosfer pertandingan dan ingin memberikan dukungan langsung kepada Persija di stadion.
"Tapi setelah pulang ke rumah, hati saya resah seperti rindu atmosfer tribun. Saya seperti kehilangan keluarga, suara gemuruh yang begitu kencang serta gerakan-gerakan yang begitu indah. Saya jatuh cinta dengan itu semua," tambahnya.
Kecintannya kepada tim Macan Kemayoran membuat Risnah mulai rutin menyaksikan pertandingan secara langsung di stadion.
Biasanya, Risnah mengajak tantenya yakni Lisa untuk menemani dalam memberikan dukungan ke stadion.
Sebisa mungkin, Risnah selalu menyempatkan mendukung langsung Persija Jakarta ketika tidak ada pekerjaan.
"Mulai dari situ, saya terus mencoba untuk menonton dan sebisa apapun mendukung Persija," ucap Risnah.
Setelah beberapa tahun merasa nyaman menyaksikan Persija secara langsung, Risnah mempunyai pengalaman kurang baik ketika berada di stadion.
Kejadian kurang mengenakan itu terjadi pada tahun 2017, ketika Risnah menyaksikan langsung pertandingan Persija di Stadion Patriot Candrabhaga.
Kala itu, Risnah merasakan tindakan kurang baik karena mendapatkan cibiran atau ledekan dari oknum suporter The Jakmania.
"Pernah diledekin/seksisme sama The Jak tahun 2017, kejadiannya terjadi di Stadion Patriot. Tapi saya lupa dulu kronologinya," tuturnya.
Adanya kejadian yang kurang baik tak membuatnya kapok untuk datang ke stadion.
Kejadian tersebut menjadi pembelajaran tersendiri baginya agar lebih berhati-hati dan waspada ketika menyaksikan pertandingan di stadion.
Di sisi lain, setelah beberapa tahun menyaksikan pertandingan Persija, pada tahun 2019 Risnah Mayliana akhirnya membuat Kartu Tanda Anggota (KTA) The Jakmania secara langsung.
"Saya baru buat kta tahun 2019, karena sempet jarang nonton pertandingan semenjak kerja dan kuliah. Awalnya belum terlalu aware sama kta, belum terlalu paham fungsi dan guna membuat kta," tutupnya.