Persipura Jayapura Inginkan PT LIB Susun Panduan Teknis Kompetisi kata Rocky Babena
Persipura Jayapura ingin PSSI dan operator Liga 1, PT LIB menyusun panduan teknis secara komprehensif sebelum bergulirnya Liga 1 2020
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Salah satu klub Liga 1 2020, Persipura Jayapura ingin PSSI dan operator Liga 1, PT LIB menyusun panduan teknis secara komprehensif sebelum bergulirnya Liga 1 2020 di tengah pandemi Covid-19.
PSSI sebelumnya telah mengumumkan Liga 1 dan Liga 2 2020 akan dimulai lagi pada Oktober mendatang.
Namun untuk regulasi, format pertandingan, lokasi jadwalnya sampai saat ini belum dibeberkan oleh PSSI.
Panduan teknis secara lengkap itu dikatakan Sekretaris Persipura Jayapura, Rocky Babena sangat perlu karena jangan sampai pertandingan Liga 1 justru akan menjadi kluster baru penyebaran Covid-19.
“Kami ingin ada jaminan pertandingan kompetisi dari Gugus Tugas Covid. Kami berikan dukungan ke Gugus Tugas. Kami mau bantu supaya pandemi berkurang. Jangan sampai kita jadi salah satu kluster,” kata Rocky saat dihubungi wartawan, Kamis (9/7/2020).
“Siapa yang bertanggung jawab kalau ada yang positif. Persipura ingin PSSI dan PT LIB bikin panduan teknis mulai dari persiapan sampai kompetisi beserta risiko-risiko supaya tidak saling menyalahkan,” sambungnya.
Seperti diketahui, Semenjak Ketum PSSI, Mochamad Iriawan mengeluarkan SK baru perihal kelanjutan Liga, tak sedikit dari klub Liga 1 yang tak setuju liga bergulir kembali.
Setidaknya ada empat klub Liga 1 yang terang-terangan tidak akan ikut serta di lanjutan liga nanti.
Alasan utama perihal kesehatan lantaran korban yang terinfeksi Covid-19 masih tinggi.
Menyikapi adanya klub-klub yang tak ingin ikut serta saat liga bergulir nanti, Iriawan masih akan berdiskusi dengan PT LIB dan belum memikirkan konsekuensi apa yang bakal klub-klub tersebut terima.
“Klub bukan akan dipanggil, tapi akan kami ajak berdiskusi. Pelan-pelan, masih ada tiga bulan lagi. Kami akan berkomunikasi agar nanti bisa satu persepsi,” kata Iriawan
“Dari 18 klub, ada beberapa klub yang tidak setuju. Nanti akan kami diskusikan, yang jelas tidak ada masalah yang namanya perbedaan pendapat itu wajar,” jelasnya.